DOHA - Lebih 1.000 orang meninggal dan 6.300 lainnya terluka di Lebanon akibat serangan udara Israel selama 12 hari terakhir.
"Sebanyak 1.030 orang, termasuk 56 perempuan dan 87 anak-anak, dibunuh pada rentang waktu 16-27 September 2024," kata Menteri Kesehatan sementara Lebanon Firas Abiad pada Sabtu 28 September.
Sementara jumlah korban yang terluka akibat kebrutalan rezim Zionis pada periode tersebut sebanyak 6.352 orang, menurut data tersebut. "Selain itu, sebanyak 41 pekerja kesehatan wafat," kata dia dilansir ANTARA, Minggu 29 September
Sedangkan jumlah orang yang tewas dalam serangan Jumat (27/9/2024), mengakibatkan kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Hizbullah pada Sabtu mengumumkan gugurnya Sekretaris Jenderal kelompok itu, Hassan Nasrallah akibat apa yang mereka sebut sebagai serangan zionis licik di daerah pinggiran bagian selatan Beirut.
BACA JUGA:
Hizbullah, dalam sebuah pernyataan menyatakan Sayyed Hassan Nasrallah, telah bergabung dengan rekan-rekannya yang hebat dan abadi menjadi martir di jalan menuju Yerusalem dan Palestina.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan pembunuhan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, oleh Israel di Beirut adalah tindakan keadilan. Biden juga menegaskan kembali dukungan AS untuk Israel dalam menghadapi Hizbullah.