Bagikan:

GORONTALO - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Gorontalo telah memberikan pendampingan kepada siswi yang terlibat dalam video syur bersama seorang oknum guru di salah satu madrasah negeri di Kabupaten Gorontalo.

Menurut Kepala Dinas PPA Kabupaten Gorontalo Zascamelya Uno, saat ini korban dalam kondisi tertekan dan mengalami trauma berat karena video tersebut sudah tersebar luas di masyarakat.

"Kami telah mendampingi korban sejak laporan pertama diterima. Saat ini, korban mengalami tekanan psikologis yang sangat berat karena video tersebut sudah tersebar, sehingga menyebabkan ia merasa sangat tertekan," ujar Zascamelya Uno, Jumat 27 September.

Dinas PPA juga berkomitmen untuk memastikan agar siswi tersebut tetap bisa melanjutkan pendidikannya hingga memperoleh ijazah, mengingat ia kini duduk di bangku kelas 12 atau tahun terakhir di sekolahnya.

"Korban saat ini sudah berada di kelas 12. Jangan sampai kasus ini menghalanginya mendapatkan ijazah. Kami akan berupaya agar ia tetap memperoleh ijazah SMA, karena setiap anak berhak mendapatkan pendidikan," tegas Zascamelya Uno.

Selain pendampingan, Dinas PPA juga akan melakukan asesmen dengan psikolog untuk mengurangi rasa tertekan dan membantu pemulihan kondisi mental korban.

Sementara itu, pihak kepolisian bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak menghimbau masyarakat untuk menghapus dan tidak lagi menyebarkan video tersebut, demi melindungi hak dan kondisi psikologis korban.