Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah negara telah meminta warga negaranya yang berada di Lebanon untuk segera keluar dari negara tersebut. Hal ini seiring dengan konflik antara Hizbullah dengan Israel yang kian memanas.

Saat ini, 155 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Lebanon. Mereka yang masih bertahan di Lebanon umumnya merupakan mahasiswa dan WNI yang telah menikah dengan warga setempat.

Untuk itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengungkapkan jika TNI siap melakukan evakuasi WNI di Lebanon. Saat ini, ada sejumlah pasukan TNI bergabung di Pasukan Perdamaian PBB yang berada di Lebanon atau UNIFIL. Saat ini, ada sekira 1.000 anggota TNI  yang bertugas di UNIFIL Lebanon.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha mengungkapkan jika rapat antara pihaknya dan TNI telah dilakukan. Rapat tersebut membahas soal perlindungan WNI di Lebanon hingga kondisi prajurit TNI yang ada di UNIFIL.

“Jika keadaan semakin bereskalasi, pasukan TNI di UNIFIL siap memberikan dukungan proses evakuasi WNI di Lebanon,” ungkap Judha, Kamis 26 September, dilansir dari ANTARA.

Koordinasi dengan UNIFIL Force Commander akan dilakukan dalam proses evakuasi WNI, jika memang evakuasi dilakukan oleh pasukan TNI yang ada di UNIFIL.

Saat ini, Israel kerap melakukan serangan udara terhadap Lebanon. Dalih Israel adalah untuk mengejar Hizbullah.

Akibat agresi Israel ini, jumlah korban tewas sudah mendekati 610 orang. Sementara 2.000 warga sipil alami luka. Serangan Israel ini membuat puluhan ribu orang di Lebanon terpaksa mengungsi.

Karena itu, KBRI Beirut sudah tetapkan status Siaga 1 bagi WNI yang ada di Lebanon. WNI juga diminta menunda kepergian ke Lebanon, juga ke Israel.