JAKARTA - Wabah virus corona atau COVID-19 telah menyebabkan resesi ekonomi dunia. Resesi ekonomi ini tentunya juga dirasakan oleh Indonesia. Karena itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menandatangani nota kesepahaman, agar kegiatan ekonomi dapat berjalan lebih cepat.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya dan BKPM ingin agar nota kesepahaman ini menjadi simbol sinergi antarinstansi pemerintah yang dapat membangun rasa optimisme publik di tengah krisis yang terjadi.
Nota kesepahaman ini berisi tentang koordinasi tugas dan fungsi lingkup Kementerian BUMN dan BKPM. Tujuannya, agar kedua pihak dapat saling membantu dan saling mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Kerja sama yang dapat dilakukan antara BUMN dengan BKPM berupa pertukaran informasi dan data untuk peningkatan realisasi investasi, percepatan perizinan berusaha, dan kegiatan promosi bersama atau joint promotion. Serta, fasilitasi investasi perusahaan BUMN yang berada di bawah pembinaan Kementerian BUMN.
Erick Thohir menegaskan, pemerintah tidak akan tinggal diam mengenai situasi yang terjadi saat ini. Pemerintah termasuk para BUMN akan berupaya untuk meminimalkan dampak ekonomi yang terjadi.
"Tentu pada saat ini sebagian bertanya, kok lagi fokus corona tiba-tiba ada tanda tangan MoU BKPM dan BUMN. Tetapi message-nya seperti ini bahwa memang yang kita hadapi sangat berat. Tapi ada hal yang harus kita lakukan, tetap ekonomi kita harus jalan, kita harus bangun negeri kita," ujar Erick, dalam video conference bersama wartawan, di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 30 Maret.
BACA JUGA:
Nota kesepahaman ini, kata Erick, tujuannya untuk memastikan agar Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain mengenai pemulihan dalam penanganan COVID-19. Karena itu investasi dalam negeri harus tetap berjalan.
"Karena jangan sampai kita telat lagi, ketika China sudah recovery, ketika negara lain sudah recovery kita masih terjebak corona. Ini yang tidak boleh. Saya mengapa mengundang seluruh direksi BUMN ingin memastikan, kita jalan terus," jelasnya.
Erick juga berharap, BKPM selalu mendukung dan mempritaskan BUMN dalam melakukan percepatan proyek yang akan dikerjakan. "Banyak proyek strategis yang harus kita lakukan," ucapnya.
Senada, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, dengan nota kesepahaman ini BKPM dan BUMN bisa menghilangkan sekat bersama. Sebab, kata dia, COVID-19 telah memberi dampak masif dan terstruktur.
"Kami mohon bantuannya agar bisa bekerja sama terkait dengan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) triwulan I. Sebab arahan presiden ini diwanti-wanti karena Foreign Direct Investment (FDI) menurun, agar tidak terlalu jeblok kita mengandalkan investasi dalam negeri," katanya.