JAKARTA – Direktur Eksekutif SETARA Institute, Halili Hasan mengungkapkan bahwa moralitas penyelenggara negara dalam kehidupan bernegara akan menjadi tantangan berat bagi bangsa Indonesia ke depan.
“Maraknya praktik KKN yang masih terjadi saat ini membuat moralitas penyelenggara negara menjadi tantangan serius bagi Indonesia yang sudah berdiri selama 79 tahun,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu 22 September 2024.
Menurut dia, kesadaran akan penguatan moralitas penyelenggara negara dalam kehidupan bernegara menjadi hal penting di tengah kemunduran besar dengan maraknya kembali praktik-praktik korupsi, kolusi, nepotisme, di hampir semua level kekuasaan.
BACA JUGA:
Apalagi ditambah dengan menguatnya stereotip yang menyebut bila watak manusia Indonesia cenderung munafik, enggan bertanggung jawab, feodal, percaya pada takhayul, lebih mementingkan penampilan daripada substansi, dan lemah.
Halili menyatakan, stereotip watak-watak ini masih relevan dengan kondisi masyarakat saat ini, yang mencerminkan krisis moral dan etika di kalangan elite politik dan penyelenggara negara. “Jika elite yang terpilih adalah representasi dari warga kita, maka perbaikan harus dimulai dari masyarakat itu sendiri,” imbuhnya.
Karena itu, dia menegaskan bahwa kontrol dan pembatasan terhadap kekuasaan sangat penting, mengingat hak dan kebebasan yang dikumandangkan dalam demokrasi seringkali tidak disertai dengan mekanisme pengawasan yang memadai