Bagikan:

JAKARTA – Laskar Poetra Soedirman yang merupakan forum civitas akademika Universitas Jenderal Soedirman mengeluarkan maklumat jelang Pemilu dan Pilpres 2024. Maklumat Laskar Poetra Soedirman ini menyusul beberapa civitas akademika universitas lain yang juga sudah menyatakan sikap terkait Pemilu dan Pilpres 2024.

Dalam keterangan tertulisnya, ada delapan poin yang termuat dalam maklumat Laskar Poetra Soedirman, dimana beberapa poin diantaranya ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Maklumat tersebut dikeluarkan setelah memperhatikan perkembangan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat mendekati perhelatan pesta demokrasi, pemilu legislatif, pemilihan presiden dan wakil presiden Tahun 2024.

Pertama, mengimbau kepada seluruh komponen anak bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan guna memperkokoh kesadaran kebangsaan yang ber-Bhineka Tunggal Ika. Kedua, mendesak kepada seluruh aparat penyelenggara negara untuk mengedepankan dan mengutamakan kepentingan nasional dengan bekerja secara professional, akuntabel, serta tidak berpihak pada kepentingan yang bersifat partisan.

Ketiga, mengimbau kepada seluruh warga negara yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih pada Pemilu 2024, untuk menggunakan hak politiknya secara bebas dan bertanggungjawab. Keempat, mendesak kepada penyelenggara Pemilu: KPU, Bawaslu, dan DKPP untuk bersikap adil, terbuka, tidak berpihak, serta bekerja secara profesional dan akuntabel.

Kelima, mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk selalu memelihara dan mengamalkan norma-norma kepantasan, kesopanan, moral etika dan hukum guna menciptakan tertib sosial. Keenam, mengutuk pejabat negara yang bertindak tidak netral, merekayasa manipulatif, merekayasa ketentuan hukum untuk kepentingan yang bersifat partisan.

Ketujuh, mendesak kepada Presiden Republik Indonesia untuk bersikap sebagai pemimpin yang mengayomi, meneladani, melindungi dan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan, dan terakhir jika presiden tidak dapat melaksanakan hal sebagaimana tersebut pada poin 7, dikhawatirkan akan menimbulkan chaos.

Koordinator Laskar Poetra Soedirman, Prof Hibnu Nugroho menjelaskan bahwa gerakan yang diinisiasi Profesor, Guru Besar, mahasiswa dan alumni Unsoed ini sebagai perlawanan situasi politik menjelang proses pemungutan suara. Sebab, ada beberapa keresahan yang timbul jika melihat sikap presiden dalam beberapa waktu terakhir.

“Keresahan saat ini kalau kita lihat kan pertama kita itu krisis keteladanan, moralitas kemudian penegakan hukum yang tidak maksimal. Kita lihat angka korupsi itu anjlok 40. Dalam sejarah pemerintahan itu sesuatu yang luar biasa. Jadi bagaimana pun nantinya pemerintah siapa pun ke depannya kayaknya harus betul-betul evaluasi bagaimana kondisi ini berjalan dengan baik,” ujarnya.

Dia menyatakan, bila hal tersebut dibiarkan berpotensi melahirkan gerakan reformasi dari masyarakat. Karena itu, pemerintah diminta kembali ke koridor. “Jangan sampai terjadi reformasi jilid 2. Ini penyebab Laskar Poetra Soedirman mengeluarkan maklumat, seperti penyataan Jenderal Soedirman bahwa kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa,” tegas Hibnu.