Bagikan:

JAKARTA - Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto meminta maaf batal menghadiri acara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-3 Partai Buruh di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 18 September.

Sedianya, Prabowo dijadwalkan memberikan pidato kebangsaan di lokasi acara pada pukul 15.40 WIB. Namun, hingga pukul 16.30 WIB, Menteri Pertahanan itu tak kunjung tiba sehingga acara dimulai tanpa kehadirannya.

Dalam acara tersebut Prabowo tetap memberikan pidato tetapi melalui daring atau online. Kehadiran Prabowo di lokasi acara diwakilkan Waketum Habiburokhman.

"Saya Prabowo Subianto menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh kader Partai Buruh yang sedang merayakan 3 tahun berdirinya Partai Buruh. Kepada sudara-sudara sekalian, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya tidak dapat hadir langsung, karena saya harus memimpin suatu kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya," ujar Prabowo dalam sebuah tayangan video yang ditampilkan di HUT ke-3 Partai Buruh di Istora Senayan, Rabu, 18 September.

Kendati demikian, Prabowo menyatakan akan terus berjuang bersama kaum buruh di seluruh Indonesia. Serta memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan kaum buruh, kaum tani, kaum nelayan seluruh rakyat Indonesia.

"Terutama kalangan-kalangan yang masih belum menikmati sepenuhnya kesejahteraan sebagai warga negara, negara yang merdeka," tegas Prabowo.

Seperti diketahui, Prabowo merupakan Ketua Dewan Pembina Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Selama puluhan tahun, dia mengklaim sudah berjuang bersama kaum buruh tani.

"Saya bersama saudara-saudara memperjuangkan keadilan. Saudara-saudara sudah mengenal saya bahwa saya memperjuangkan keadilan ekonomi, saya memperjuangkan ekonomi Pancasila, ekonomi kekeluargaan, bukan ekonomi kapitalisme neoliberal yang seringkali tidak cocok dengan Pancasila dan undang-undang dasar 1945," tegasnya.

Prabowo berharap, dirinya dan buruh akan terus bekerjasama, saling mendukung, saling memberi semangat, saling mengoreksi.

"Saudara-saudara sekalian, Indonesia negara yang sangat kaya, Indonesia diambang tinggal landas. Indonesia akan menjadi negara maju. Kita harus menguasai dan mengelola kekayaan bangsa kita dengan sebaik-baiknya. Kita harus mitigasi, harus berani untuk memberantas korupsi, penyelewengan dan pengingkaran terhadap undang-undang dasar yang kita cintai ini," katanya.