JAKARTA - Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan partainya hanya akan mendapatkan sedikit jatah menteri untuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dasco menyebut jumlah kursi menteri untuk pemerintahan Prabowo-Gibran saat ini masih dalam tahap pematangan.
"Ya, dari Gerindra sedikit saja," ujar Dasco saat ditemui di Hutan Kota Plataran, Jakarta Pusat, Senin 16 September.
Dasco mengklaim nama-nama calon menteri dari Partai Gerindra sudah ada. Namun, ia belum bersedia mengungkapkan siapa saja yang akan mengisi posisi tersebut.
"Kalau dari Gerindra sudah ada nama-namanya, tetapi mohon maaf belum bisa dipublikasikan sekarang," tambahnya.
Dasco menekankan pembahasan terkait menteri masih dinamis, dan keputusan final mengenai susunan kabinet merupakan hak prerogatif Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
"Saya belum tahu progres terbaru karena ini merupakan hak prerogatif Pak Presiden terpilih. Saat ini, beliau masih fokus merampungkan nomenklatur, jumlah kementerian, dan kriteria calon menteri yang akan mengisi kabinet mendatang," jelas Dasco.
Sebelumnya, Dasco mengonfirmasi jumlah kementerian dalam pemerintahan Prabowo-Gibran masih belum pasti. Pihaknya masih melakukan simulasi terkait jumlah dan tugas kementerian untuk memastikan efisiensi dan optimalisasi tugas sesuai janji kampanye.
"Ada yang menyebut jumlahnya 44, ada yang bilang 42 atau 40. Kita masih melakukan simulasi untuk memastikan yang terbaik," ungkapnya.
Dasco menambahkan, keputusan final terkait susunan kementerian dan nama-nama menteri akan diumumkan sekitar seminggu atau lima hari sebelum pelantikan yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2024. Hingga saat ini, belum dipastikan apakah akan ada pemecahan kementerian lama atau penambahan kementerian baru.
"Penambahan atau pemisahan kementerian masih dalam proses simulasi, jadi belum bisa kami publikasikan sekarang. Proses ini masih digodok agar hasilnya matang," jelasnya.
BACA JUGA:
Selain itu, Dasco juga belum bisa mengungkap komposisi menteri yang akan berasal dari partai politik maupun nonpartai. Ia menyebutkan pemerintahan Prabowo-Gibran akan fokus mencari figur profesional yang tepat untuk mengisi posisi menteri.
"Kita ingin memastikan janji kampanye dipenuhi dengan menempatkan orang-orang yang tepat, baik dari profesional maupun dari partai politik. Namun, kelihatannya profesional akan lebih dominan," pungkasnya.