YOGYAKARTA - Akhir-akhir ini, susu ikan menjadi pembicaraan banyak pihak setelah menjadi usulan sebagai alternatif pengganti susu sapi dalam program makan gratis di sekolah-sekolah Indonesia yang dicanangkan prabowo. Susu ikan dianggap sebagai solusi yang lebih ekonomis dan bisa jadi lebih ramah lingkungan dibandingkan susu sapi. Dalam artikel ini akan dibahas jenis ikan yang sering digunakan untuk susu ikan.
Pengertian Susu Ikan
Susu ikan adalah produk berbasis protein ikan yang diolah dengan proses khusus sehingga menyerupai susu. Meskipun memiliki nama "susu ikan," produk ini pada dasarnya tidak berasal dari kelenjar susu seperti susu sapi atau susu kambing, tetapi dari ekstraksi protein ikan, biasanya ikan laut yang banyak mengandung omega-3.
Susu ikan diolah sebagai alternatif susu berbasis hewan darat, yang bertujuan untuk menjadi sumber nutrisi tinggi, khususnya protein, tanpa harus bergantung pada susu sapi maupun produk susu yang lain.
Susu ikan umumnya diproduksi dalam bentuk cair yang bisa dikonsumsi secara langsung atau dijadikan bahan baku dalam pembuatan produk-produk pangan lainnya. Sering kali memiliki rasa yang lebih netral dan tidak terlalu beraroma amis seperti yang kita bayangkan.
Dengan teknologi pengolahan yang sudah modern, rasa dan bau susu ikan dapat dihilangkan, sehingga konsumen tidak terlalu merasakan banyak perbedaan dibandingkan dengan susu sapi.
Proses Pembuatan Susu Ikan
Pembuatan susu ikan dilakukan dengan proses yang kompleks untuk mengekstraksi protein dari daging ikan dan mencampurnya dengan bahan-bahan lain agar menghasilkan tekstur dan rasa yang mendekati susu hewani seperti susu sapi.
Di bawah ini adalah beberapa tahapan umum dalam proses pembuatan susu ikan:
Pemilihan ikan
Langkah pertama dalam proses ini yaitu memilih ikan yang sesuai. Pada umumnya, ikan laut yang memiliki kandungan protein tinggi seperti ikan kod atau ikan tenggiri digunakan karena mengandung asam lemak omega-3 yang juga tinggi. Selain itu, ikan laut cenderung mengandung nilai gizi yang lebih baik dalam hal vitamin dan mineral.
Ekstraksi protein
Setelah ikan dipilih, bagian daging ikan yang mengandung protein akan diambil untuk diekstraksi. Proses ini melibatkan pemisahan daging dari tulang dan kulit, selanjutnya diolah lebih lanjut untuk mendapatkan konsentrasi protein yang tinggi.
Proses ini dilakukan pula untuk mengurangi aroma amis dan menambah kestabilan protein selama proses pengolahan.
Pengolahan lebih lanjut
Protein ikan yang sudah diekstraksi selanjutnya diproses lebih lanjut dengan dicampur air, pengemulsi, dan bahan-bahan tambahan lainnya seperti perisa dan pengental. Proses ini dilakukan agar tekstur dan konsistensi susu ikan mendekati susu sapi.
Untuk memastikan bahwa bakteri dan kontaminan lainnya dihilangkan serta nutrisi yang ada dalam susu ikan dapat dipertahankan, pengolahan dilakukan pada suhu tertentu.
Penyaringan dan sterilisasi
Setelah dicampur, susu ikan disaring untuk memastikan tidak ada partikel kasar yang tersisa. Selanjutnya, produk ini disterilkan dengan memanfaatkan proses panas atau pasteurisasi agar aman dikonsumsi dan tahan lama.
Pengemasan
Susu ikan yang sudah diproses selanjutnya dikemas dalam bentuk cair atau bubuk untuk dijual. Kemasan juga didesain sedemikian rupa agar bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama dan tetap higienis.
Jenis Ikan yang Sering Digunakan untuk Susu Ikan
Jenis ikan yang sering digunakan untuk pembuatan susu ikan adalah ikan pelagis yang kaya akan protein dan omega-3. Misalnya ikan tongkol dan ikan tuna.
Proses hidrolisis protein ikan ini berupa pemecahan protein menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tubuh.
Menurut KKP susu ikan mengandung Eicosapentaenoic Acid (EPA), Docosahexaenoic Acid (DHA), dan Omega-3 yang berperan penting untuk perkembangan otak dan kesehatan kardiovaskular.
Karena memiliki tingkat protein mencapai 96 persen, susu ikan juga bebas alergen dan mudah dicerna tubuh.
Demikianlah ulasan tentang jenis ikan yang sering digunakan untuk susu ikan dan proses pembuatannya. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.