Bagikan:

JAKARTA - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengklaim akan membolehkan warga yang hanya lulusan sekolah dasar (SD) untuk bekerja sebagai petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) pasukan oranye.

Menurut Pramono, pekerjaan petugas kebersihan di tingkat kelurahan berseragam oranye itu tak memerlukan syarat minimal pendidikan yang tinggi. Ijazah SD dirasa cukup jika yang bersangkutan bisa bekerja membersihkan lingkungan.

"Kalau perlu SD saja cukup, yang penting bisa bekerja," ucap Pramono di Jakarta, dikutip Senin, 9 September.

Sejak tahun 1960-an, pasukan oranye awalnya merupakan petugas harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Mereka dibagu dalam unit-unit sesuai bidang, mulai dari penyapu jalan, petugas gerobak sampah, hingga pengemudi truk sampah.

Lalu, saat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, ia menjadikan petugas kebersihan sebagai satuan PPSU yang tersebar di kelurahan-kelurahan. Mereka diberikan seragam berwarna oranya, hingga disebut dengan "pasukan oranye".

Pramono mengaku, jika memenangkan Pilkada 2024, ia dan Rano Karno, bakal calon Wakil Gubernur Jakarta, akan meningkatkan kesejahteraan PPSU seperti era Ahok.

"Sekarang ini ada perubahan. Pasukan oranye (PPSU) yang bersih-bersih, yang selama ini jadi andalannya Pak Ahok, kita akan hidupkan kembali," tegas Pramono.

Sekretaris Kabinet itu menambahkan, dirinya ingin mengubah ketentuan kontrak PPSU. Sebagai pegawai berstatus penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) saat ini, PPSU diteken kontrak selama satu tahun. Setelahnya, mereka harus mengikuti rekrutmen ulang. Pramono ingin mengubahnya menjadi tiga tahun.

"Kalau memang itu hanya aturan gubernur, akan sangat gampang diubah dari satu tahun menjadi 3 tahun. Itu kalau peraturan gubernur, maka saya akan mengubah ini jika jadi gubernur," imbuh Pramono.