Bangun TBBM, Pemerintah Pangkas Waktu Distribusi dan Pasokan BBM di NTT
Ilustrasi Pom Bensin (Angga/VOI)

Bagikan:

LABUAN BAJO - Kehadiran Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) di Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu, NTT dapat memangkas waktu pendistribusian pasokan BBM di Labuan Bajo. Proyek ini rencananya akan rampung pada 2023 mendatang. 

TBBM Pelabuhan Labuan Bajo akan menjadi lumbung BBM untuk Kabupaten Manggarai dan Manggarai Barat. Proyek tersebut dijalankan untuk mendukung Labuan Bajo menjadi Destinasi Pariwisata Super Premium.

"Kehadiran Terminal Multipurpose di Wae Kelambu yang dapat ditempuh sekitar 19 menit dari Bandara Komodo dan 30 menit dari Pelabuhan Labuan Bajo ini, akan sangat mendukung kelancaran pasokan dan distribusi logistik di Labuan Bajo," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Jumat, 26 Maret.

Dijelaskannya, TBBM LabuanBajo akan memiliki enam tangkiBBM dengan kapasitas penampungan 1.500 kiloliter. Adapun jenis bahan bakar yang disediakan, yakni avtur, gasoline (Premium,Pertalite,Pertamax),gasoil (Biosolar,Dexlite,Dex). Masing-masing jenis diberikan jatah 500 KL.

Dalam pembangunan TBBM Labuan Bajo, Pertamina menjalin sinergi dengan Pelindo III. Kementerian Perhubungan juga mendukung jalannya kolaborasi antara dua perusahaan BUMN tersebut.

Terminal Multipurpose Wae Kelambu ini nantinya berfungsi sebagai terminal khusus logistik/barang, yang melayani lalu lintas logistik dan bongkar muat kontainer, kargo, dan curah cair. Sementara, Pelabuhan eksisting Labuan Bajo dikhususkan untuk terminal penumpang, yang melayani kapal-kapal penumpang dan wisata sebagai pendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo.

"Dengan adanya sinergi ini kita harapkan untuk selanjutnya (proyek pembangunan) bisa dilakukan bersama-sama. Pembangunan Terminal Multipurpose Wae Kelambu, dalam rangka mendukung sektor pariwisata di Labuan Bajo," tutur Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Rencananya ada tiga proyek kerja sama lainnya antara Pertamina, Pelindo dan Kementerian Perhubungan dalam hal penyediaan BBM. Pertama di Patimban Subang, Jawa Barat, kedua di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.