JAKARTA - Bakal calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengaku dirinya dan bakal calon Wakil Gubernur Rano Karno akan menaikkan dana operasional RT-RW jika memenangkan Pilgub Jakarta.
"Mudah-mudahan di era kepemimpinan kami, kalau diberikan kesempatan yang namanaya biaya operasional untuk RT bisa didobelkan jadi Rp4 juta, RW jadi Rp5 juta," kata Pramono di Museum MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 3 September.
Saat ini, dana operasional pengurus RT-RW di Jakarta yang dialokasikan dari APBD sebesar Rp2 juta untuk tiap RT dan Rp2,5 juta untuk tiap RW.
Menurut Pramono, peningkatan nominal dana operasional mereka patut untuk ditingkatkan dua kali lipat. Sebab, pengurus RT-RW adalah ujung tombak perangkat daerah dalam melayani masyarakat.
"Saya langsung saja ke Bang Dul, bilang biayanya hanya sekitar Rp68 milliar per bulan. Kenapa sih, kalau dikeluarkan didobelin aja? Kan tidak terlalu berat dengan anggaran (APBD) yang hampir Rp85 atau Rp86 triliun, saya yakin pasti akan terus meningkat," jelas Pramono.
BACA JUGA:
Pramono mengaku ingin semua RT dan RW di Jakarta mempunyai kamera pengawas (CCTV) demi mengurangi tingkat kerawanan dan kriminalitas.
"Ternyata di Jakarta ini belum semua RT/RW punya CCTV. Kalau kami diberikan amanah untuk memimpin Jakarta, semua RT/RW di Jakarta harus punya CCTV. Hal itu untuk mengurangi tingkat kerawanan dan juga kriminalitas, bullying, dan sebagainya," jelasnya.
Merujuk hasil kajian tahun 2017, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta idealnya membutuhkan CCTV sebanyak 70 ribu titik.
Hingga pertengahan tahun 2024, layanan CCTV oleh Pemprov DKI Jakarta terealisasi di 747 titik. Penyebarannya yakni, Jakarta Pusat sebanyak 180 titik, Jakarta Barat 160 titik, Jakarta Utara 75 titik, Jakarta Timur 160 titik, dan Jakarta Selatan sebanyak 172 titik.