JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan keinginannya agar semua RT dan RW di Jakarta mempunyai kamera pengawas (CCTV) demi mengurangi tingkat kerawanan dan kriminalitas.
"Ternyata di Jakarta ini belum semua RT/RW punya CCTV. Kalau kami diberikan amanah untuk memimpin Jakarta, semua RT/RW di Jakarta harus punya CCTV. Hal itu untuk mengurangi tingkat kerawanan dan juga kriminalitas, bullying, dan sebagainya," kata Pramono dilansir ANTARA, Selasa, 3 September.
Merujuk hasil kajian tahun 2017, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta idealnya membutuhkan CCTV sebanyak 70 ribu titik.
Hingga pertengahan tahun 2024, layanan CCTV oleh Pemprov DKI Jakarta terealisasi di 747 titik. Penyebarannya yakni, Jakarta Pusat sebanyak 180 titik, Jakarta Barat 160 titik, Jakarta Utara 75 titik, Jakarta Timur 160 titik, dan Jakarta Selatan sebanyak 172 titik.
Selain membahas CCTV, Pramono juga menyoroti tentang biaya operasional RT dan RW. Dia ingin menggandakan biaya operasional yakni untuk RT menjadi Rp4 juta dari semula Rp2 juta sementara RW menjadi Rp5 juta dari semula Rp2,5 juta per bulan.
"Ini jumlah yang tidak terlalu banyak. RT kita sekitar 30.900-an sekarang ini, RW 2.700 sekian. RT/RW itu kan ujung tombak," kata Pramono.
Pramono bersama pasangannya untuk Pilkada DKI 2024, Rano Karno berkesempatan bertemu Gubernur DKI 2007-2012 Fauzi Bowo di Museum M.H Thamrin.
Pramono mengatakan ini menjadi bagian pernyataannya beberapa waktu lalu yakni ingin menemui orang-orang yang berjasa untuk Jakarta. Menurut dia, sosok-sosok ini termasuk Fauzi Bowo memiliki warisan kepemimpinan.
Fauzi Bowo mengatakan alasan memilih museum sebagai lokasi bertemu lantaran ingin mengajak Pramono dan Rano lebih mengenal kota Jakarta sekaligus orang-orang yang berjasa untuk pengembangan kota salah satunya Mohammad Husni Thamrin.
"Saya bersyukur bisa bersilaturahmi dengan beliau-beliau yang bakal memimpin Jakarta. Beliau-beliau mencari informasi sebanyak mungkin. Di dalam perjalanan sejarah kota, banyak orang-orang yang berjasa terhadap kota Jakarta," kata Fauzi Bowo.