Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengungkapkan bahwa YLK pernah merencanakan aksi teror terhadap Bursa Efek Singapura pada 2014 lalu.

Diketahui, YLK merupakan terduga teroris yang diringkus Rabu 21 Agustus di Desa Mongolato, Kecamatan Telaga, Gorontalo.

"YLK merupakan WNI yang bergabung dengan kelompok teror Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) yang berencana melakukan aksi teror terhadap Bursa Efek Singapura pada 2014," kata Aswin dalam keterangannya, Selasa 3 September.

Tidak hanya itu, YLK sebelum bergabung dengan AQAP juga pernah mengikuti pelatihan di Camp Hudaibiyah, Filipina pada 1998 sampai 2000.

"Selanjutnya pada 2001, YLK pernah mengikuti Muqoyama Badar tahap 2 atau pelatihan para militer di Jawa Timur yang merupakan program Jamaah Islamiyah," ucapnya.

Tidak hanya itu, Densus 88 juga turut mengamankan barang bukti yaitu satu lembar buletin dakwah Hizbut Tahrir Indonesia, satu buah paspor, serta satu lembar dokumen pemeriksaan imigrasi Singapura.