Bagikan:

JAKARTA - Capres Kamala Harris dari Partai Demokrat mengungguli Donald Trump dari Partai Republik dengan perolehan suara 45 persen berbanding 41 persen dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos.

Dilansir Reuters, Kamis, 29 Agustus, survei ini menunjukkan wakil presiden Amerika Serikat (AS) tersebut memicu antusiasme baru di antara para pemilih jelang Pemilu AS tanggal 5 November.

Keunggulan 4 poin persentase di antara para responden tersebut lebih besar daripada keunggulan 1 poin yang dimiliki Harris atas mantan presiden tersebut dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos pada akhir Juli.

Jajak pendapat baru tersebut, yang dilakukan dalam delapan hari yang berakhir pada Rabu. Survei dengan margin error sebesar 2 persen, menunjukkan Harris memperoleh dukungan dari kalangan perempuan dan Hispanik.

Harris mengungguli Trump dengan perolehan suara 49 persen berbanding 36 persen - atau 13 persen - baik di kalangan pemilih perempuan maupun pemilih Hispanik.

Survei nasional termasuk Reuters/Ipsos memberikan sinyal penting tentang pandangan pemilih, hasil Electoral College negara bagian demi negara bagian menentukan pemenangnya, dengan beberapa negara bagian medan pertempuran kemungkinan akan menjadi penentu.

Di tujuh negara bagian tempat pemilihan 2020 paling ketat - Wisconsin, Pennsylvania, Georgia, Arizona, North Carolina, Michigan, dan Nevada - Trump memiliki keunggulan 45 persen hingga 43 persen atas Harris di antara pemilih terdaftar dalam jajak pendapat.

"Jelas bahwa mencalonkan diri melawan Harris lebih menantang bagi Trump mengingat perubahan angka-angka ini, tetapi itu tentu saja bukan hal yang mustahil," kata Matt Wolking, ahli strategi kampanye Partai Republik yang menangani kampanye Trump tahun 2020.