Rangkuman Debat Kamala Harris-Mike Pence: Diskusi Cawapres yang Lebih Berbobot daripada Keributan Trump-Biden
Debat Harris dan Pence (Tangkap layar debat/TIME)

Bagikan:

JAKARTA - Calon wakil presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Mike Pence dan Partai Demokrat, Kamala Harris menyampaikan argumennya dalam debat cawapres. Debat antara cawapres bisa dibilang lebih baik bin berbobot dari debat capres minggu lalu.

Melansir Reuters, Kamis, 8 Oktober, debat berjalan dalam diskusi penuh substansi. Keduanya membicarakan dan mempertanyakan kebijakan satu sama lain. Tak ada serangan personal. Kamala Harris fokus melakukan serangan pada topik-topik umum, mulai dari fasilitas kesehatan, bidang ekonomi, perubahan iklim, dan kebijakan luar negeri. Sementara, Pence membela semua serangan dengan menyebut rekor pemerintahan di bawah Partai Republik.

“Rakyat Amerika telah menyaksikan kegagalan terbesar dari administrasi kepresidenan dalam sejarah negara kita,” kata Harris ketika debat debat dimulai.

Sebagai tanggapan, Pence membela upaya pemerintah AS. Dalam pandemi virus corona, misalnya. Pence mengatakan pemerintahannya berhasil memerangi penyakit tersebut. Keputusan Trump pada akhir Januari untuk membatasi perjalanan dari pusat pandemi di China adalah salah satu keputusan yang tepat.

“Saya ingin rakyat Amerika tahu bahwa sejak hari pertama, Presiden Donald Trump telah mengutamakan kesehatan Amerika,” kata Pence.

Kedua kandidat dipisahkan sejauh 3,6 meter dan memiliki pelindung plexiglass. Harris mengatakan bahwa pemerintahan Trump salah karena mencoba membatalkan undang-undang perawatan kesehatan Affordable Care Act di tengah-tengah pandemi.

Ia juga menyinggung isu pajak yang menjerat Trump karena dilaporkan hanya membayar pajak sebesar 750 dolar AS. "Ketika saya pertama kali mendengarnya, saya benar-benar berkata, 'Maksud Anda 750.000 dolar?'" kata Harris, mengacu penyelidikan New York Times. “Dan itu seperti, 'Tidak, 750 dolar'”

Pence berusaha melawan serangan dengan mengalihkan fokus ke ekonomi dan kebijakan pajak. Ia berkata: "Pada hari pertama, Joe Biden akan menaikkan pajak." Harris menanggapi dengan mengatakan Biden telah bersumpah untuk tidak menaikkan pajak pada siapa pun yang berpenghasilan kurang dari 400 ribu dolar AS setahun.

Dalam kesempatan tersebut, Pence juga mengatakan Biden akan melarang fracking dan merangkul Green New Deal, sebuah proposal lingkungan besar-besaran yang didukung oleh Demokrat liberal. Biden, bagaimanapun, telah menyangkal kedua hal tersebut.

Pandemi dan ekonomi

Seperti pertarungan presiden pekan lalu, debat yang kini dimoderatori jurnalis USA Today, Susan Page, didominasi diskusi tentang pandemi COVID-19. Kemerosotan ekonomi juga tidak luput dari sorotan.

Ditanya tentang vaksin, Harris mengatakan dirinya hanya akan memercayai kata-kata para ilmuwan, bukan Trump. Trump selama ini dikenal kerap mengampanyekan pengobatan yang tidak terbukti dari segi ilmiah.

“Jika dokter memberi tahu kami bahwa kami harus meminumnya, saya akan menjadi yang pertama dalam antrean, tentu saja,” katanya. “Tapi jika Donald Trump menyuruh kita untuk mengonsumsinya, saya tidak akan menerimanya.”

Pence membalas, menuduh Harris merusak kepercayaan publik terhadap vaksin. “Saya pikir itu tidak masuk akal,” kata Pence. “Berhenti bermain politik dengan kehidupan orang-orang.”

Biden memimpin Trump dalam jajak pendapat nasional dan memiliki keunggulan 12 poin persentase dalam survei Ipsos terbaru. Jajak pendapat menunjukkan bahwa suara sangat ketat di beberapa negara bagian medan pertempuran pemilihan yang dapat menentukan pemenang. Jajak pendapat Ipsos juga menunjukkan bahwa Biden memimpin Trump di Florida, daerah yang dianggap penting bagi kedua pihak.