Bagikan:

JAKARTA - Kokain senilai sekitar 1,6 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp24.641.920.000 ditemukan di sepanjang pantai Florida, usai Badai Debby menerjang kawasan itu pada awal bulan ini.

Pihak berwenang mengatakan, Badai Debby tak hanya meninggalkan jejak kerusakan yang mematikan, tetapi juga lebih dari 100 pon narkotika.

Pada tanggal 4 Agustus, 25 paket kokain ditemukan di sebuah pantai di Islamorada, desa di Florida Keys sekitar 80 mil dari Key West, menurut sebuah unggahan media sosial dari Bea Cukai dan Patroli Perbatasan AS di Miami.

Seorang Samaria yang baik hati memberi tahu pihak berwenang setelah menemukan paket-paket tersebut, yang beratnya sekitar 70 pon dan berisi kokain dengan perkiraan nilai jual di pasaran lebih dari 1 juta dolar AS, kata badan tersebut, melansir CNN 18 Agustus.

Samuel Briggs, penjabat kepala agen patroli dari sektor Miami dari Patroli Perbatasan AS, membagikan sebuah foto di X, yang menunjukkan sejumlah besar obat-obatan yang disita.

Seminggu kemudian, Kantor Sheriff Collier County mengatakan sejumlah kokain lainnya – senilai lebih dari setengah juta dolar – ditemukan mengambang di dekat Everglades City, di Teluk Meksiko.

Sheriff Collier County Kevin Rambosk memuji para pelaut Samaria yang melaporkan narkotika yang mereka temukan mengambang di hutan bakau di lepas pantai Panther Key, kata lembaga tersebut dalam sebuah unggahan di Facebook.

Para pelaut menemukan apa yang kemudian diketahui sebagai 56 pon kokain yang dibungkus dalam sebuah paket seukuran oven microwave. Paket itu berisi 25 kilogram kokain yang dibungkus satu per satu, menurut Kantor Sheriff Collier County, dengan nilai jualnya diperkirakan sekitar sebesar 625.000 dolar AS.

"Kami menghargai bantuan para pelaut Samaria yang baik hati di komunitas kami yang melihat sesuatu yang tidak biasa dan menghubungi penegak hukum," kata Rambosk dalam unggahan tersebut.

Teritip yang menutupi paket itu menunjukkan, paket itu telah berada di dalam air selama beberapa waktu, kata pihak berwenang.

"Penemuan itu mengingatkan kita pada penyelundupan ganja 'square grouper' di Collier County pada tahun 1970-an dan 1980-an, tetapi jarang ditemukan saat ini," kata unggahan Facebook tersebut.

Istilah "square grouper" adalah bahasa gaul yang digunakan untuk menggambarkan bal-bal ganja yang dibungkus plastik karena bentuknya seperti ikan persegi, kata Brian Townsend, agen khusus pengawas yang sudah pensiun dari Badan Penegakan Narkoba, kepada CNN.

"Selama tahun 1970-an dan 1980-an, penyelundup narkoba biasanya membungkus ganja dengan cara ini untuk mengangkutnya dari Karibia dan Amerika Selatan ke Florida dan wilayah pesisir lainnya," terang Townsend.

Menurut pihak berwenang, detektif Kantor Sheriff Collier County dan biro narkotika dan wakilnya sedang berupaya untuk menentukan dari mana narkoba itu berasal.

"Para detektif mengatakan, kokain kemungkinan besar terbawa arus pasang surut dari pantai timur akibat badai baru-baru ini," tulis unggahan tersebut.

"Paket besar narkoba mulai dari mariyuana hingga hasis hingga kokain telah ditemukan mengapung di perairan lepas pantai Miami dan Florida Keys," lanjutnya.

Dijelaskan, penyelundup narkoba sering menggunakan perahu, kapal selam, dan kapal lain untuk mengangkut narkoba ke AS melalui laut dan dapat membuang narkoba di air untuk menghindari penyitaan jika kapal mereka mengalami masalah seperti kerusakan mekanis, cuaca buruk hingga penyergapan oleh penegak hukum, menurut Townsend.

Ia mengatakan sering menyaksikan narkoba terdampar di sepanjang garis pantai Texas Selatan di sepanjang Gulf Coast selama salah satu tugas DEA-nya di masa lalu.

"Beberapa penyelundup sengaja menjatuhkan bal-bal narkoba yang dibungkus plastik atau wadah kedap air ke laut di lokasi yang telah ditentukan untuk diambil kemudian oleh penyelundup lain," kata Townsend.

Begitu berada di air, arus laut dan pasang surut – terutama selama badai seperti Debby – dapat membawa narkoba ke pantai yang jauh dari tempat pembuangan awalnya, katanya.