Bagikan:

JAKARTA - Presiden Taiwan Lai Ching-te akan melakukan kunjungan pertamanya sejak menjabat pada ke Kepulauan Kinmen yang sensitif di sebelah pantai Tiongkok, tempat meningkatnya ketegangan antara Taipei dan Beijing.

Kantor Presiden Lai mengatakan pada Hari Kamis, ia akan melakukan perjalanan ke Kinmen pada Hari Jumat untuk acara yang menandai peringatan 66 tahun bentrokan militer utama dengan pasukan Tiongkok, yang lebih dikenal secara internasional sebagai dimulainya krisis Selat Taiwan kedua.

"Terletak di gugus pulau pertama, Taiwan menghadapi ancaman langsung dari Tiongkok. Namun, Taiwan tidak akan terintimidasi," kata Presiden Lai dalam forum keamanan di Taipei, melansir Reuters 22 Agustus.

Tiongkok memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri dan telah berulang kali mengecam Presiden Lai sebagai "separatis".

Ia menolak kedaulatan Beijing dengan mengatakan, hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka, tetapi juga telah menawarkan pembicaraan dengan Tiongkok.

Taiwan telah menguasai Kinmen dan Kepulauan Matsu di pesisir Tiongkok, sejak pemerintah Republik Tiongkok yang kalah melarikan diri ke Taipei pada tahun 1949 setelah kalah dalam perang saudara dengan komunis Mao Zedong. Tidak ada perjanjian damai atau gencatan senjata yang pernah ditandatangani.

Tempat pertempuran yang terus-menerus selama puncak Perang Dingin, penjaga pantai Tiongkok sejak Februari telah melakukan patroli rutin di sekitar Kinmen setelah kematian dua orang Tiongkok di sebuah speedboat yang oleh Beijing disalahkan pada Taipei.

Krisis tahun 1958 adalah terakhir kalinya pasukan Taiwan bertempur melawan Tiongkok dalam skala besar.

Pada Bulan Agustus tahun itu, pasukan Tiongkok memulai pemboman Kinmen selama lebih dari sebulan, bersama dengan Matsu, termasuk pertempuran laut dan udara, dengan tujuan memaksa mereka untuk tunduk.

Taiwan melawan balik pada saat itu dengan dukungan dari Amerika Serikat, yang mengirimkan peralatan militer seperti rudal antipesawat Sidewinder yang canggih, yang memberi Taiwan keunggulan teknologi.

Krisis tersebut berakhir dengan jalan buntu, dan Taiwan memperingati 23 Agustus setiap tahun sebagai tanggal untuk menangkis serangan Tiongkok.

Kinmen berhadapan dengan kota-kota Tiongkok, Xiamen dan Quanzhou. Jarak terdekatnya kurang dari dua km (1,2 mil) dari wilayah yang dikuasai Tiongkok.

Diketahui, Kinmen yang sebelumnya disebut Quemoy dalam bahasa Inggris, kini menjadi tujuan wisata populer, meskipun Taiwan mempertahankan kehadiran militer yang signifikan.