JAKARTA - Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, mengungkit kembali persaingan saat dirinya ingin menjadi ketua umum organisasi hasta karya, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI). Kala itu, Bahlil kalah dari Dave saat pemilihan Ketum AMPI pada 2010.
Awalnya, Bahlil menyapa Dave yang hadir dalam Munas XI dengan agenda penetapan Ketum Golkar periode 2024-2029. Dia menilai, Dave beruntung menang lantaran ayahnya seorang petinggi Golkar, sedangkan dirinya hanya pemuda yang berasal dari daerah.
"Yang saya hormati ketua ketua ormas hasta karya partai Golkar, yang pernah saya ingin menjadi calon ketua umum salah satu organisasi hasta karya kemudian saya gagal karena waktu itu Dave yang menang itu di AMPI," ujar Bahlil saat pidato penyampaian visi misi di JCC, Jakarta, Rabu, 21 Agustus.
"Mana Dave? Mungkin karena saya belajar dari data, waktu saya kalah di AMPI tahun 2010 itu saya masih Bendahara Golkar Papua. Saya datang Munas, Dave kebetulan waktu itu beruntung karena bapaknya adalah pengorkestra dan wakil ketua umum Golkar,m. Saya bukan anak siapa siapa dari kampung datang, tapi sebagai orang Timur selalu mempunyai prinsip. Begitu layar terkembang pantang surut untuk kembali," tambahnya.
Bahlil mengungkapkan, kekalahannya dalam pemilihan Ketum AMPI membuat dirinya belajar dan berjuang agar bisa duduk di kursi pimpinan partai yang bermarkas di Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat ini.
"Waktu itu Dave, sahabat saya adalah orang hebat, dan dia terpilih menjadi ketua umum lewat sebuah proses kompetisi yang sangat sehat. Sejak itu saya menganggap bahwa dia adalah sahabat saya yang hebat dan patut kita contohi. Pelajaran itu mengingatkan saya 14 tahun lalu sebagai kader Partai Golkar yang mempunyai doktrin perjuangan. Ternyata pelajaran itu tidak pernah terhapus dalam pikiran saya," ungkapnya.
"Saya tahu betul dan saya mulai menegaskan keyakinan saya. Saya kalah di AMPI, tapi suatu saat saya akan kembali ke Slipi untuk memimpin Partai Golkar," tambahnya.
BACA JUGA:
Menteri ESDM itu juga menyebut bahwa kepemimpinan Partai Golkar tidak lepas dari pemerintah. Sehingga menurutnya, dekat dengan pemerintah adalah sebuah keuntungan.
"Memang ada proses kolaborasi yang efektif dengan pemerintah karena dulu kalau Dave tidak didukung oleh tujuh gubernur belum tentu-menang jadi ketua AMPI. Jadi jangan salahkan saya kalau kemudian sekarang saya mencoba untuk mengambil hati pemerintah kira-kira begitu," kata Bahlil.
Bahlil menilai kepemimpinannya ke depan tidak akan memakai ilmu lama untuk bisa mengambil sebuah perubahan bagi Golkar.
"Jadi kalau bisa saya olah besok itu saya usahakan ada sedikit ilmu olah yang baru, jangan ilmu olah lama, karena sebagian ilmu olah itu saya yang ciptakan. Jadi kalau Pak Dave besok kita mulai bicara, kreatif dikit untuk membuat olahan," kata Bahlil.
Bahlil lantas berkelakar soal bolak balik kepemimpinan. Dulu, dia merupakan anak buah Dave di AMPI. Tapi sekarang Dave jadi anak buahnya di Partai Golkar.
"Dave, Sorry ya, hanya kau yang bisa saya candai soalnya, karena dulu kan kau ketua umum aku, dulu kan, tapi sekarang aku yang jadi ketua umum. tenang aja," pungkasnya.