JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap sudah ada komunikasi intensif dengan Anies Baswedan. Langkah ini disebut dilakukan oleh Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah.
"Pak Basarah sudah ketemu melakukan komunikasi politik," kata Hasto kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 20 Agustus.
Hasto memang tidak memerinci isi komunikasi itu, termasuk soal Pilkada Jakarta. Tapi, intensitasnya bakal ditambah setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan untuk sebagian gugatan perkara Nomor 60/PUU-XXII/2024.
"Akan lebih lanjut dilakukan komunikasi. Bahkan kemarin Pak Basarah juga sudah melakukan komunikasi," ujar eks legislator itu.
Sementara soal peluang PDIP mengusung Anies dengan Hendar Prihadi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Jakarta, Hasto belum mau banyak bicara. Partainya masih akan menelaah tiap aspirasi masyarakat.
"Ya namanya peluangkan setiap orang pemimpin yang mendapatkan apresiasi dari rakyat punya ruang itu dicalonkan dan itulah yang akan dicermati oleh PDI Perjuangan," jelasnya.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Sitorus menyebut partainya menyambut gembira putusan MK yang mengubah aturan ambang batas pencalonan kepala daerah di pilkada. Apalagi selama ini ada skenario memojokkan mereka supaya hanya jadi penonton.
“Ini kabar yang sangat menggembirakan sebab selama ini ada upaya penguasa dan antek-antek yang berupaya memojokkan PDI Perjuangan sehingga tidak bisa mencalonkan di banyak daerah,” kata Deddy Sitorus dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 20 Agustus.
Deddy menyebut putusan yang diketuk MK membuat PDIP siap mencalonkan sosok terbaiknya. “Dengan ini kami memastikan bisa maju di daerah-daerah yang selama ini dikuasai oligarki tertentu seperti DKI, Jabar, Jatim, Jember, Banten, Papua dan sebagainya,” tegasnya.