JAKARTA - Kelompok bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengaku bertanggung jawab atas ledakan bom di dekat sebuah sinagoea di Tel Aviv.
Seorang pria yang membawa bom tewas dan seorang pejalan kaki terluka dalam insiden Minggu, 18 Agustus, malam.
Dilansir Reuters, Senin, 19 Agusts, Hamas menegaskan “operasi syahid” di Israel akan kembali terjadi selama kebijakan pembantaian dan pembunuhan pendudukan terus berlanjut.
Israel tidak mengaku atau menyangkal bertanggung jawab atas kematian Haniyeh di ibu kota Iran.
BACA JUGA:
Ledakan bom pada Minggu di Tel Aviv terjadi sekitar satu jam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Tel Aviv untuk mendorong gencatan senjata di Gaza guna mengakhiri perang 10 bulan antara Israel dan Hamas.
Ada peningkatan urgensi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di tengah kekhawatiran akan peningkatan konflik di wilayah yang lebih luas. Iran mengancam akan membalas Israel setelah pembunuhan Haniyeh.