Bagikan:

JAKARTA - Koordinator relawan Anies Baswedan, Iwan Tarigan mengaku pihaknya berencana melaporkan bakal pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Relawan Anies juga akan melaporkan Dharma-Kun Wardana ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Dharma-Kun Wardana diduga mencatut banyak nomor induk kependudukan (NIK) warga Jakarta menjadi pendukungnya demi bisa mendaftar Pilkada Jakarta ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kami sedang mempersiapkan langkah langkah hukum dan melaporkan pasangan independen Komjen (Purn) Dharma Parengkun dan Kun Wardana ke Polri dan Bawaslu karena sudah melanggar," ucap Iwan dalam pesan singkat, Senin, 19 Agustus.

Iwan belum menargetkan waktu pelaporan kepada kepolisian dan Bawaslu. Mantan Juru Bicara Timnas AMIN ini mengaku sedang mengumpulkan dokumen yang cukup sebagai bukti dugaan pelanggaran.

"Secepatnya kita sedang persiapkan," tutur dia.

Dari kondisi ini, Iwan menuding ada dalamg atau master mind di balik pencalonan Dharma-Kun sebagai cagub-cawagub Independen Jakarta. Menurutnya, pihak tersebut merupakan kelompok yang berhasil membuat mayoritas partai politik memberi dukungan kepada Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

"Kami menduga ada master mind yang sudah merencanakan meloloskan pasangan independen setelah hampir berhasil menaklukan semua partai politik. Kami menduga pasangan independen segaja diloloskan untuk persiapkan skenario selanjutnya apabila menjegal Anies berhasil," jelasnya.

Diketahui, Dharma-Kun Wardana lolos hasil verifikasi faktual kedua atas syarat dukungan untuk mendaftar sebagai cagub-cawagub Jakarta. Dharma-Kun disebut memiliki dukungan 677.486 warga yang dinyatakan KPU memenuhi syarat. Jumlah pendukung mereka melebihi batas minimal syarat dukungan cagub-cawagub Jakarta jalur independen sebesar 618.968 orang.

Sehari setelah pengumuman itu, sejumlah masyarakat mengaku NIK-nya dicatut sebagai pendukung Dharma-Kun. Hal ini diungkapkan di media sosial setelah mereka mengecek NIK-nya dalam laman www.infopemilu.kpu.go.id/Pemilihan/cek_pendukung.

Bahkan, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku keluarga maupun kerabatnya turut dicatut NIK-nya sebagai pendukung Dharma-Kun. Padahal, mereka tak pernah diminta untuk mendukung pasangan jalur perseorangan tersebut. Juga, tak pernah menyerahkan KTP miliknya sebagai bentuk dukungan kepada tim Dharma-Kun Wardana.

Anggota KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya mengklarifikasi temuan warga yang mendapati NIK-nya tercatut sebagai pendukung Dharma-Kun di laman Infopemilu milik KPU. Dody berdalih ada sistem yang belum diperbarui.

Ia menjelaskan, tim Dharma-Kun awalnya memang menyerahkan lebih dari 1 juta NIK dan KTP warga yang diklaim mendukung pada tahap awal.

Setelah dilakukan verifikasi administrasi, KPU menemukan dukungan yang memenuhi syarat hanya sekitar 400 ribu NIK. Dharma kembali diberi kesempatan memperbaiki dan mencari penambahan dukungan hingga melalui verifikasi faktual.

Dari kondisi ini, Dody menilai NIK warga yang dicatut bisa saja masih tercantum dalam laman Infopemilu namun sudah dinyatakan tidak memenuhi syarat. Salah satu contohnya adalah anak mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Namun, Dody mengklaim telah melaporkan hal tersebut kepada KPU RI untuk melakukan perbaikan dan perbaruan sistem agar NIK yang tak memenuhi syarat dukungan kepada Dharma-Kun dihapus.

"Data verfikasi administrasi dengan verifikasi faktual itu tergabung, itu yang kami berikan tadi masukan kepada KPU pusat bahwa ini sebenernya data sudah tidak memenuhi syarat. Nama verifikasi faktual untuk putranya Pak Anies tersebut dan statusnya tidak memenuhi syarat," ungkap Dody.