Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Koordinator Bidang Polhukam Adies Kadir menyoroti nama Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang kerap digadang menduduki posisi ketua umum Partai Golkar yang baru.

Ia mengatakan Bahlil memenuhi kualifikasi dari persyaratan untuk menjadi ketua umum Golkar lantaran pernah setidaknya menjadi pengurus Partai Golkar selama minimal 5 tahun.

"Pak Bahlil itu kan kalau tidak salah bendahara dari Papua Barat ya. Papua Induk ya. Jadi bendahara Partai Golkar Provinsi Papua Induk," kata Adies di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa kemarin.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Mustafa M Radja  menambahkan bahwa dalam pencalonan ketua umum memiliki syarat umum dan khusus. Ia menyatakan setiap kader Golkar berkualifikasi untuk memenuhi persyaratan umum.

"Ada syarat umum ada syarat khusus. Syarat umum dalam pencalonan semua kader diberi ruang dalam tatib, tetapi untuk menjadi ketua umum ada namanya syarat khusus. Kalau syarat khusus enggak bisa kita sampaikan sekarang," jelas Mustafa.

Adapun, Airlangga diketahui mundur dari jabatan ketua umum Partai Golkar. Ada sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi calon ketua umum menggantikan Airlangga Hartarto, yakni Bahlil Lahadalia hingga Gibran Rakabuming Raka.