Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia merespons isu yang menyebut dirinya menjadi calon ketua umum tunggal Partai Golkar usai Airlangga Hartarto mengundurkan diri.

Bahlil meminta semua pihak menunggu perkembangan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang akan digelar pada 20 Agustus mendatang. 

"Saya sendiri belum ikuti terlalu detail ya. Nanti kan Munasnya itu akan dilakukan tanggal 20. Pendaftarannya itu yang saya dapat laporan bahwa akan dilakukan di tanggal 19, jadi mungkin nanti setelah pendaftaran baru kita bisa tahu bagaimana mekanismenya," ujar Bahlil, Jumat, 16 Agustus. 

Saat ditanya soal klaim dukungan mayoritas DPD Golkar, Bahlil mengatakan semuanya terlihat saat Munas digelar. 

"Ya nanti kita lihat lah ya. Munasnya kan tanggal 20. Nanti kita lihat," katanya. 

Sementara soal rencana pertemuannya dengan Plt Ketum Agus Gumiwang Kartasasmita dan Waketum Golkar Bambang Soesatyo untuk berembuk menentukan caketum, Bahlil lagi-lagi bicara Munas. 

"Nanti kita lihat, nanti kita lihat ya. Munasnya nanti kita lihat ya," katanya. 

Politikus Golkar, Nusron Wahid, sebelumnya mengamini Bahlil bakal jadi calon tunggal Ketum Golkar. 

"Sejauh ini iya. Gitu aja," ujar Nusron. 

Bahkan saat disinggung soal aklamasi, Nusron menjawab sejauh ini informasi tersebut benar adanya. 

"Sejauh ini, iya," katanya. 

Namun, Nusron membantah jika Bahlil disebut-sebut sebagai titipan Presiden Joko Widodo. Belakangan, Jokowi menang dirumorkan ingin mengambil alih Partai Golkar. 

"Nggak ada, nggak ada arahan bapak presiden. Ada-ada aja," tegasnya. 

Nusron mengaku setuju-setuju saja jika memang Bahlil menjadi calon tunggal Ketum Golkar. 

"Ya oke-oke aja. Kalau sudah keputusan ya oke, kalau sudah disepakati mayoritas ok gitu aja," pungkasnya.