Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia merespons isu soal Presiden Joko Widodo atau Wapres Terpilih, Gibran Rakabuming Raka bakal menjadi ketua umum Golkar setelah Airlangga Hartarto mundur. Doli menegaskan, syarat menjadi Ketum adalah anggota permanen sebagai kader Partai Golkar.

"Syarat untuk menjadi ketua umum itu adalah menjadi anggota permanen dari kader-kader partai Golkar," ujar Doli di Kantor DPP Partai Golkar, Selasa, 13 Agustus, malam.

Doli mengakui, banyak kader dan organisasi sayap Golkar menginginkan Airlangga kembali menjadi Ketum. Namun, hal itu otomatis gugur setelah Menko Perekonomian itu menyatakan mundur.

"Jadi, beliau (Airlangga) sekarang sudah menyerahkan kepada DPP Partai Golkar untuk DPP Partai Golkar dijalankan sampai nanti di Munas, dan tadi kita sepakat Plt Pak Agus Gumiwang," kata Doli.

Ketua Komisi II DPR itu menuturkan, Munas Golkar sudah disepakati untuk digelar pada  20 Agustus mendatang. Setelah ini, kata dia, tentu akan ada nama kandidat bermunculan.

Saat ditanya soal Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bakal jadi calon ketum tunggal, Doli mengatakan bahwa seluruh kader Partai Golkar punya peluang untuk menjadi ketua umum.

"Ya semua kader Partai Golkar yang menjadi keluarga Partai Golkar dan kemudian memenuhi syarat semuanya punya potensi untuk menjadi calon ketua umum," pungkasnya.