Bagikan:

JAKARTA - Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Edi Sumantri menyebut Pemprov DKI telah menyiapkan bantuan untuk korban terdampak kebakaran dan pengungsi di Manggarai, Jakarta Selatan. Bantuan disiapkan untuk seminggu ke depan.

"Persiapan kami untuk penanganan 7 hari ke depan, kami siapkan tuk logistik makanan, minuman, sandang air bersih, dan tempat pengungsian," kata Edi di lokasi kebakaran, Selasa, 13 Agustus.

Sejauh ini, tempat pengungsian sementara telah disediakan di gedung pergudangan, tempat ibadah, dan gedung sekolah. Edi menyebut pihaknya menyiapkan tambahan posko pengungsian menjadi 5 titik yang difasilitasi dengan sejumlah sarana.

"Kita siapkan juga toilet di tempat pengungsian, air bersih, air minum, dan makan buat antisipasi seluruh kebutuhan pengungsi yang datang di 5 titik tersebut," ucap Edi.

Selain itu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta juga menyediakan layanan bagi warga untuk ingin mengurus dokumen kependudukan yang hangus terbakar.

Tercatat, sebanyak 21 RT terdampak kebakaran dengan 4 ribu jiwa mengungsi. Sedikitnya 7 orang mengalami luka-luka. Per siang ini, petugas pemadam kebakaran masih melakukan pendinginan di lokasi terdampak.

Dugaan awal, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik dari alat pengisi daya baterai atau charger handphone pada salah satu rumah. Namun, penyebabnya masih akan dipastikan setelah penanganan selesai.

"ini masih tahap pemadaman, belum dinyatakan selesai. Nanti, investigasi lah," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB. Tim damkar langsung menerjunkan 6 unit mobil pemadam kebakaran untuk menangani si jago merah.

"Ternyata pada saat anggota dan petugas dan unit sudah sampai, kami melihat api sudah membesar di sekitar RW 12 dan RW 6," urai Satriadi.

Melihat besarnya kobaran api, Dinas Gulkarmat menerjunkan penambahan unit mobil pemadam hingga 35 unit dan ditangani 125 personel. Petugas sempat kesulitan mencari sumber air di sekitar lokasi permukiman padat tersebut.

"Untuk sumber air memang lumayan jauh, tapi itu kendala awal ya yang kita hadapi. Tapi dengan 6 unit itu kita bisa cover sampai kita dapat titik sumber air," ungkap Satriadi.

Selama pemadaman, petugas damkar pun sampai membobol tembok agar bisa lebih menjangkau seluruh titik api.

"Karena itu kan memang untuk sampai ke titik sumber apinya itu kita harus membobol tembok yang jadi halangan kita. Nah, itu menjadi satu akses yang buat kita biar efektif untuk pemadaman gitu," jelasnya.