Bagikan:

DENPASAR -  Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Bali memeriksa cairan yang ditemukan dalam kamar pada kasus kematian mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya Sri Wulan Trisna (64) di rumahnya di Jalan Gurita, Sesetan, Denpasar Selatan, Bali.

"Ada beberapa beberapa barang yang ditemukan seperti gelas, cairan. Masih dalam proses pemeriksaan semua itu yang ada di TKP. Belum ada hasil, masih dalam proses," kata Kepala Bidang Labfor Polda Bali Kombes I Nyoman Sukena dilansir ANTARA, Senin, 12 Agustus. 

Sukena mengatakan selain cairan yang belum diketahui jenisnya tersebut, tim juga menemukan beberapa jenis obat-obatan di dalam kamar mantan Bupati Jembrana Bagus Ardana.

Dirinya pun tidak menjawab lebih rinci mengenai kandungan cairan yang ditemukan tersebut.

Labfor sendiri telah bekerja bersama Inafis dan Dokter forensik untuk menguji kandungan cairan dan obat-obatan yang ditemukan tersebut.

Hasil dari pemeriksaan tersebut, kata dia, akan diumumkan dalam 2 hari ke depan, karena harus melakukan pengujian ulang agar hasil yang didapat dari pemeriksaan itu dapat lebih akurat. 

Hal itu penting untuk mencari penyebab kematian mantan Bupati Jembrana periode 1980-1990 bersama istrinya.

Dirinya pun tidak menjawab kemungkinan adanya kandungan racun dalam cairan yang dimaksud tersebut.

"Kami hanya bagian cairan-cairan kimia, menyangkut pemeriksaan toksikologi. Itu (sidik jari) itu bagian dari penyidik reserse kriminal," katanya.

Sebelumnya, Penyidik Reserse Kriminal Polresta Denpasar dan Biddokkes Polda Bali juga mengamankan gelas air yang diminum korban, pada Sabtu (10/8) pukul 14.00 Wita saat olah TKP. Hingga kini sidik jari pada gelas tersebut belum diketahui secara pasti. 

Penemuan mayat ini bermula dari laporan warga dan menantu Ida Bagus Ardana ke Kepala Lingkungan Karya Darma Putu Gede Igar Bramandika, Kamis (8/8) pukul 18.35 Wita

Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan saat anak dan menantu ingin mengunjungi keduanya di rumah yang berada di Sesetan, Denpasar Selatan pintu rumah terkunci dari dalam.

Keduanya berusaha membuka pintu, namun tidak bisa. Akhirnya mereka menghubungi kepala lingkungan (kaling) setempat untuk membantu membuka pintu.

"Anak menantu dan Kaling masuk hingga teras rumah namun tercium bau menyengat, karena curiga akhirnya Kaling menghubungi Polisi/Babinkamtibmas, Babinsa, pecalang dan petugas medis untuk bersama-sama mengecek masuk ke dalam rumah dengan mendobrak pintu," kata Jansen.

Setelah berhasil masuk, kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di dalam rumah dengan posisi terpisah.

Almarhum Ida Bagus Ardana ditemukan tergeletak dekat pintu dapur sedangkan istrinya ditemukan meninggal terlentang di atas tempat tidur dan kedua jenazah sudah mengeluarkan bau tak sedap. 

Ida Bagus Ardana merupakan mantan Bupati Jembrana selama dua periode. Dia menjabat sejak 1980-1985 dan 1985-1990.