Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurdin Halid menyatakan hingga kini belum ada pengurus pusat partai itu yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas ketua umum Partai Golkar.

Nurdin Halid juga belum dapat membenarkan ataupun membantah mengenai kabar mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar.

"Belum-belum, Plt. harus melalui rapat pleno DPP (Dewan Pimpinan Pusat)," kata Nurdin Halid dikutip dari ANTARA, Minggu, 11 Agustus.

Nurdin, saat ditanya mengenai jadwal rapat pleno DPP Partai Golkar, menjawab sampai saat ini belum ada jadwal yang ditetapkan.

"Belum ada, belum, belum," katanya.

Informasi yang beredar di kalangan jurnalis menyebutkan politikus Partai Golkar Agus Gumiwang, yang juga Menteri Perindustrian RI, dikabarkan akan ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar.

Namun, hingga kini belum ada petinggi Golkar yang membenarkan kabar tersebut.

Sementara mengenai kabar mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid sebelumnya mengatakan bahwa informasi yang dia terima masih fifty-fifty.

"Fifty:fifty, pokoknya 50:50," kata Nurdin saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Nurdin, saat ditanya mengenai kemungkinan adanya dinamika di internal Partai Golkar yang alot untuk menyetujui mundurnya Airlangga, juga merespons dengan jawaban fifty-fifty.

Jika merujuk pada jawaban itu, Nurdin sampai saat ini pun belum dapat membenarkan ataupun membantah kabar mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.

Airlangga dikabarkan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Sabtu 10 Agustus malam.

Dia terpilih sebagai orang nomor satu di Partai Golkar pada musyawarah nasional tahun 2019 untuk masa jabatan selama lima tahun.

Artinya, masa jabatan Airlangga seharusnya habis pada akhir 2024 saat Partai Golkar menggelar musyawarah nasional untuk memilih ketua umum baru.

Terpisah, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Dito Ariotedjo juga belum dapat memastikan kabar mundurnya Airlangga Hartarto.

"Kita tunggu ya resminya," kata Dito Ariotedjo saat dihubungi wartawan di Jakarta, Minggu.

Dito memperkirakan jika benar Airlangga mundur, kemungkinan itu karena dia ingin fokus di pemerintahan.

"Mungkin karena akan fokus di pemerintahan dan tantangan ke depan terkait ekonomi nasional dan global semakin banyak dan kompleks," kata Dito.

Airlangga Hartarto saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI dalam Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Airlangga dalam beberapa kesempatan telah mengumumkan niatnya kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum pada Musyawarah Nasional Partai Golkar yang rencananya digelar Desember 2024.

Namun, jika dia mundur dari jabatan ketua umum maka Partai Golkar dapat menggelar musyawarah nasional luar biasa yang pelaksanaannya mendahului jadwal munas.