Bagikan:

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar Muktamar pada tanggal 24-26 Agustus 2024 di Bali. Pelaksanaan Muktamar ke-6 diselenggarakan lebih cepat dari rencana sebelumnya, yakni setelah penyelenggaraan Pilkada 2024.

Muktamar adalah forum pengambilan keputusan tertinggi PKB yang dihadiri oleh semua perwakilan atau utusan dari dewan pimpinan wilayah (DPW) dan dewan pimpinan cabang (DPC) di seluruh Indonesia, termasuk badan otonom PKB.

Ketua DPP PKB Faisol Riza selaku Ketua Steering Committee Muktamar menyebut, PKB akan menindaklanjuti keinginan semua pengurus partai tingkat wilayah hingga cabang. Di mana, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar kembali memimpin partai di periode selanjutnya.

"Mengenai permintaan kepada Bapak Muhaimin sebagai ketua umum PKB untuk memimpin kembali memang itu sudah disampaikan oleh semua cabang maupun DPW meminta kesediaan beliau untuk memimpin kembali PKB di pemerintahan yang akan datang dan di kepengurusan DPP yang akan datang," kata Faisol di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Agustus.

Faisol menguraikan, agenda Muktamar diawali dengan laporan pertanggungjawaban dari Kepengurusan DPP periode 2019-2024.

Selanjutnya, jajaran PKB mengadakan sejumlah persidangan yang berkaitan dengan misalnya program atau garis-garis besar partai di kepengurusan lima tahun ke depan. Utamanya adalah apakah PKB akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau berada di jalur oposisi.

"Secara umum suara dari seluruh cabang maupun DPW sampai sekarang itu menginginkan hampir semua mengatakan meminta supaya PKB ikut bergabung di dalam pemerintahan yang akan datang," jelas Faisol.

Di satu sisi, Faisol mengaku waktu pelaksanaan Muktamar berhimpitan dengan sejumlah agenda penting. Di antaranya pendaftaran pasangan calon kepala daerah pada 27-29 Agustus.

Kemudian, terdapat juga pelantikan anggota DPRD provinsi maupun kabupaten/kota tiap daerah yang rata-rata digelar pada akhir Agustus. Sehingga, PKB mencari sisa waktu yang tersedia dan memutuskan pelaksanaan Muktamar pada 24-25 Agustus.

"Alhamdulillah setelah dikonsultasikan, semuanya penetapan waktu ini pas dengan semua momen yang harus kita laksanakan di bulan Agustus ini," ujar dia.