JAKARTA - Norwegia merespons keputusan Israel tidak lagi memberikan akreditasi kepada diplomat Norwegia yang bertugas di wilayah Palestina. Keputusan itu disebut tindakan ekstrem yang dilakukan pemerintah Israel.
Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mengatakan negaranya kini mempertimbangkan tanggapannya terhadap situasi ini.
“Ini adalah tindakan ekstrem yang terutama mempengaruhi kemampuan kami untuk membantu penduduk Palestina. Keputusan hari ini akan berdampak pada hubungan kami dengan pemerintahan Netanyahu,” katanya dilansir Reuters, Kamis, 8 Agustus.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz mengancam bakal mencabut status diplomatik anggota Kedutaan Besar (Kedubes) Norwegia atas sikap pro Palestina.
Katz menyebutkan Israel tidak terima dengan tindakan utusan Kedubes Norwegia untuk otoritas Palestina sejak Israel membobardir Gaza pada 7 Oktober 2023.
"Saya memerintahkan penghentian semua perwakilan atas nama Kedutaan Besar Norwegia di Israel yang berhadapan dengan otoritas Palestina," kata Katz dalam sebuah pernyataan, Kamis 8 Agustus, dikutip dari AP.
Dia kembali mengancam dengan menyebutkan adanya konsekuensi atas kebijakan luar negeri suatu negara seperti Norwegia yang mengakui negara Palestina dan mendukung rencana perdamaian Arab.
"Ada harga untuk perilaku anti-Israel," kata Katz.
Adapun Norwegia mengikuti jejak Spanyol dan Irlandia secara resmi mengakui negara Palestina di tengah agresi Irsael di jalur Gaza pada Selasa 28 Mei 2024. Sejak saat itu, Israel berang terhadap Norwegia.