Bagikan:

JAKARTA - Panel Survei Indonesia (PSI) melakukan survei terkait tingkat popularitas dan elektabilitas terhadap dua bakal pasangan calon (paslon) di Pemilihan Walikota (Pilwakot) Pekalongan, Jawa Tengah yakni pasangan Afzan Arslan Djunaid-Balgis Diab dan pasangan H Muhtarom-Makmur Sofyan Mustofa.

Hasilnya, pasangan H. Muhtarom-Makmur Sofyan Mustopa paling banyak dipilih masyarakat untuk menjadi Walikota dan Wakil Walikota Pekalongan.

Direktur Eksekutif PSI, Mahendra Zaeni, mengungkapkan sebanyak 80,8 persen responden di Pekalongan mengaku tahu akan adanya Pilwakot 2024. Sedangkan yang tidak tahu hanya 19,2 persen.

Sebanyak 87,3 persen masyarakat Pekalongan menyatakan akan memberikan suaranya pada Pilkada 2024, sementara 8,5 persen tidak akan memberikan suaranya dalam pemilu kali ini dan 4,2 persen menjawab belum tahu.  

Survei awalnya mengukur tingkat popularitas dan akseptabilitas bakal calon walikota dan wakil walikota. Hasilnya tingkat pengenalan masyarakat terhadap bakal Calon Walikota Afzan Arslan Djunaid mencapai angka 78,1 persen dan memiliki penerimaan sebesar 60,3 persen.

Sedangkan bakal Calon Wakil Walikota Balgis Diab memiliki tingkat pengenalan hingga mencapai angka 60,7 persen dan tingkat penerimaannya hanya sebesar 48,9 persen

"Kemudian nama H.Muhtarom dikenal hingga mencapai angka 73,5 persen dan memiliki tingkat penerimaan sebesar 68,8 persen, sementara pasangannya Makmur Sofyan Mustopa dikenal hingga mencapai angka 65,1 persen dengan tingkat penerimaan sebesar 63,9 persen," ujar Mahendra dalam rilis survei, Selasa, 6 Agustus.

PSI kemudian memberikan pertanyaan terbuka kepada responden (top of mind) jika pilkada Pekalongan dilaksanakan hari ini, siapa pasangan calon yang akan dipilih. Hasil survei menunjukan pasangan H.Muhtarom-Makmur Sofyan Mustopa dipilih secara top of mind sebanyak 37,4 persen.

Sedangkan pasangan Afzan Arslan Djunaid-Balgis Diab dipilih secara top of mind sebanyak sebanyak 30,8 persen dan tidak memberikan pilihan sebanyak 31,8 persen responden.

"PSI juga melakukan simulasi head to head antara Afzan Arslan Djunaid dan Balgis Diab dengan H Muhtarom dengan Makmur Sofyan Mustofa menggunakan pertanyaan tertutup kepada responden. Hasil survei menunjukan pasangan H Muhtarom-Makmur Sofyan Mustofa dipilih sebanyak 48,2 persen, kemudian pasangan Afzan Arslan Djunaid dan Balgis Diab 39,2 persen, sedangkan tidak memilih 12,6 persen," jelas Mahendra.

Ketika hasil dari simulasi head to head diperdalam dengan memberikan pertanyaan kepada responden pemilih terbanyak terkait dengan alasan masyarakat menginginkan adanya pemimpin baru di Kota Pekalongan, lanjut Mahendra, sebanyak 53,5 persen responden meragukan pemimpin yang lama dapat menangani rob yang mengganggu aktivitas masyarakat.

Kemudian, 23,1 persen responden meragukan pemimpin yang lalu dapat menangani pencemaran alam yang terjadi, 16,5 persen meragukan adanya perubahan yang cukup signifikan dalam infrastruktur, dan 6,9 persen karena alasan lain.

"Warga Pekalongan berharap dalam Pilkada Walikota & Wakil Walikota terpilih mampu membangun peninggian tanggul untuk mengatasi masalah ini. Sehingga, kegiatan ekonomi, terutama bagi para pengrajin batik, dapat berjalan lancar tanpa terkendala banjir rob," pungkas Mahendra.

Survei PSI ini dilaksanakan pada 28 Juli-4 Agustus 2024 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Pengambilan data menggunakan teknik multistage random sampling terhadap 1.500 orang responden yang tersebar di 4 kecamatan dan 27 kelurahan dengan margin of error kurang lebih 2,52 persen.