JAKARTA - Gelombang panas telah menyebabkan lonjakan pasien penyakit akibat panas hingga 1.546 kasus, serta menyebabkan kematian lebih dari 257.000 hewan ternak, kata Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan Hari Senin.
Sehari sebelumnya, suhu di Yeoju yang terletak sekitar 64 kilometer di tenggara Seoul mencapai 40 derajat Celcius, pertama kalinya sejak tahun 2018 yang tercatat sebagai tahun terpanas.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan, jumlah total pasien penyakit akibat panas dari 20 Mei hingga Sabtu lalu mencapai 1.546, 10 lebih banyak dari angka tahun lalu, melansir The Korea Times 5 Agustus.
Selama periode tersebut, 11 orang meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh panas ekstrem.
Gelombang panas juga membunuh 257.483 ternak dari 11 Juli hingga Sabtu lalu, termasuk 235.880 unggas. Selain itu, 5.867 ikan pipih dari enam peternakan ikan mati karena panas.
Badan cuaca mengatakan, gelombang panas saat ini diperkirakan akan terus berlanjut setidaknya selama 10 hari lagi, dengan suhu siang hari tetap di atas rata-rata, berkisar antara 30 derajat hingga 36 derajat di seluruh wilayah negara itu.
BACA JUGA:
Minggu lalu, Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan peringatan gelombang panas tertingginya yang berstatus "serius", meningkatkan status responsnya ke Level 1, yang juga merupakan level tertinggi.
Kementerian juga menyarankan orang-orang untuk menghindari aktivitas luar ruangan antara pukul 2 siang hingga 5 sore dan mencari tempat yang sejuk jika mereka merasa pusing, mual, atau sakit kepala.