KEPRI - Polisi tangkap dua pria diduga terlibat pelangsir bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).
"Lori beserta dua pria di dalamnya sudah kita amankan di Mapolres Tanjungpinang," kata Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol Budi Santosa, Senin 5 Agustus, disitat Antara.
Kapolresta menyatakan, dugaan aktivitas pelangsir BBM subsidi ini berawal kecurigaan kepolisian yang sedang patroli keliling di SPBU pada Sabtu 3 Agustus, guna memastikan penyaluran solar tepat sasaran.
Kemudian petugas kepolisian menemukan di salah satu SPBU ada satu unit lori tengah antre mengisi BBM dan diduga pelangsir solar, sehingga langsung diamankan petugas Polresta Tanjungpinang.
Kendati demikian, lanjut dia, kepolisian belum dapat menyimpulkan apakah lori bersama dua pria yang diamankan itu betul-betul terlibat kasus pelangsir BBM subsidi atau tidak.
"Pemeriksaan sedang berjalan. Untuk kedua orang itu pun masih diperiksa sebagai saksi," ujar Budi.
Budi menyebut, tindakan yang dilakukan jajarannya merupakan upaya menormalkan situasi antrean panjang BBM solar yang terjadi di sejumlah SPBU Tanjungpinang belakangan ini.
Selain itu, pihak kepolisian juga mengerahkan personel patroli rutin keliling di SPBU se-Tanjungpinang untuk mengawasi sekaligus mencegah terjadinya penyalahgunaan dalam pendistribusian BBM solar.
"Kita awasi dan terus sosialisasikan aturannya, sehingga masyarakat bisa memaksimalkan mana yang BBM subsidi, dan mana yang BBM untuk keperluan industri," ujarnya.
BACA JUGA:
Kapolresta juga turut mengapresiasi peluncuran kartu kendali BBM subsidi atau fueld card yang dilakukan Pemkot Tanjungpinang bekerja sama Bank Bukopin sebagai upaya mencegah antrean panjang kendaraan pengisian solar di SPBU.
Selain itu, kata dia, dengan adanya kartu kendali ini pembelian BBM subsidi dibatasi sesuai ketentuan yang berlaku dalam sekali pengisian.
Dia mengatakan, keberadaan kartu tersebut juga memudahkan pemerintah terkait dalam memonitor penyaluran BBM subsidi guna mencegah terjadinya kebocoran atau penyalahgunaan solar di lapangan.
"Kartu kendali ini jadi solusi supaya penyaluran BBM subsidi tepat sasaran atau kepada yang memang berhak menerimanya," tandasnya.