Bagikan:

JAKARTA - Israel memberi tahu Amerika Serikat menjelang serangan Israel terhadap Hizbullah di Beirut selatan, menurut sumber dikutip CNN.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Hizbullah “melewati garis merah,” setelah Israel melancarkan serangan balasan di Beirut selatan pada Selasa, 30 Juli malam waktu setempat.

“Hizbullah melewati garis merah,” tulis Gallant di X, beberapa menit setelah militer Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan yang ditargetkan terhadap seorang komandan Hizbullah yang dianggap bertanggungjawab atas serangan mematikan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel awal bulan ini.

Rangkaian serangan tersebut menandai eskalasi Israel yang paling signifikan, sejak ketegangan antara Israel dan kelompok militan yang didukung Iran berkobar setelah tanggal 7 Oktober.

Ledakan keras terdengar dan kepulan asap terlihat membubung di atas pinggiran selatan – basis kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon – sekitar pukul 19.40 waktu setempat, kata saksi kepada Reuters, Rabu, 31 Juli WIB.

“IDF melakukan serangan yang ditargetkan di Beirut, terhadap komandan yang bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak di Majdal Shams dan pembunuhan sejumlah warga sipil Israel lainnya,” kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pernyataan dilansir Reuters.

Pihaknya tidak mengeluarkan instruksi baru untuk pertahanan sipil di Israel setelah serangan tersebut.

Sumber senior keamanan Lebanon mengatakan nasib komandan tersebut masih belum jelas.