JAKARTA - Yunani melarang pemindahan domba dan kambing dari peternakan untuk mencoba membendung infeksi virus yang dikenal sebagai "wabah kambing" setelah kasus-kasus baru terdeteksi pada akhir pekan.
Virus yang juga dikenal sebagai Peste des Petits Ruminants (PPR), tidak menginfeksi manusia namun sangat menular pada kambing dan domba dan dapat membunuh hingga 70 persen dari mereka yang terinfeksi.
“Sekitar 8.000 hewan telah dimusnahkan dan lebih dari 200.000 ekor diuji, terutama di wilayah Thessaly tengah, tempat pihak berwenang pertama kali mendeteksi wabah tersebut pada 11 Juli,” kata Georgios Stratakos, pejabat senior Kementerian Pertanian kepada Reuters, Senin, 29 Juli.
Dua kasus lagi terdeteksi di peternakan di wilayah tengah Larissa dan di wilayah selatan Korintus selama akhir pekan, kata kementerian pertanian pada hari Senin.
“Pengetatan langkah-langkah keamanan di seluruh negeri dianggap perlu untuk alasan pencegahan dan bertujuan untuk membatasi penyebaran dan memberantas penyakit ini,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
PPR pertama kali ditemjukan di Pantai Gading pada tahun 1942 dan sejak itu menyebar ke seluruh dunia.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB memperkirakan penyakit ini mengakibatkan kerugian hingga 2,1 miliar dollar AS di seluruh dunia setiap tahunnya.
Yunani adalah rumah bagi jumlah kambing terbesar di Eropa, kata Stratakos. Susu mereka, yang digunakan dalam keju feta khas Yunani, merupakan pendorong ekonomi utama.
BACA JUGA:
Setelah satu kasus terdeteksi, seluruh kawanan ternak akan dimusnahkan, peternakan yang terkena dampak akan didesinfeksi dan pihak berwenang akan menguji hewan di daerah terdekat untuk mengetahui adanya penyakit tersebut, sejalan dengan protokol yang ditetapkan oleh Uni Eropa.
Yunani melanjutkan analisis epidemiologi terhadap kasus-kasus tersebut dan jalur “kemungkinan impor” untuk menentukan sumber wabah, kata kementerian pertanian.