Jokowi: Kiai dan Pengasuh Pondok Pesantren di Jatim Siap Terima Vaksin COVID-19 AstraZeneca
Presiden Joko Widodo (Foto: Sekretariat Kabinet RI)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut sejumlah kiai dan pengasuh pondok pesantren siap menerima vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. 

Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi lewat akun Twitter miliknya @jokowi yang mengunggah foto saat dirinya memantau pemberian vaksin di Jawa Timur.

“Bapak Kiai Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua MUI Jatim menerima vaksin AstraZeneca hari ini di Sidoarjo. "Hukumnya halalan dan tayyiban," kata Kiai Hasan. Sejumlah kiai dan para pengasuh pondok pesantren di Jatim telah menyatakan siap menerima suntikan vaksin AstraZeneca,” demikian dikutip dari akun Twitter @jokowi, Senin, 22 Maret.

Lebih lanjut, Jokowi menyatakan, pemerintah menghargai penerimaan para kiai terhadap vaksin AstraZeneca. Apalagi, saat ini vaksin tersebut tengah menjadi sorotan.

 

Selanjutnya, dia memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke Jawa Timur. “Dan provinsi-provinsi lain yang membutuhkan,” tegasnya.

Hal ini perlu dilakukan demi menjaga keselamatan masyarakat dari bahaya COVID-19.

“Vaksinasi ini bertujuan untuk menjaga jiwa dan keselamatan rakyat dari pandemi COVID-19,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperbolehkan penggunaan vaksin COVID-19 jenis AstraZeneca dalam program vaksinasi nasional, meski komposisi vaksin asal Inggris tersebut mengandung babi yang diharamkan ummat Islam.

"Ketentuan hukumnya, yang pertama vaksin produk AstraZeneca hukumnya haram, karena tahapan produksinya memanfaatkan tripsin yang berasal dari babi," kata Ketua MUI Asrorun Niam Sholeh, Jumat, 19 Maret.

Walau demikian, penggunaan vaksin COVID-19 produk AstraZeneca pada saat ini hukumnya dibolehkan karena ada kondisi kebutuhan yang mendesak yang menduduki kedudukan darurat syar’i.

Sementara, pihak AstraZeneca menegaskan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca tidak bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya. 

"Penting untuk dicatat bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca merupakan vaksin vektor virus yang tidak mengandung produk berasal dari hewan, seperti yang telah dikonfirmasikan oleh Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris," jelasnya dalam keterangan pers, Sabtu 20 Maret.

"Semua tahapan proses produksinya, vaksin vektor virus ini tidak menggunakan dan bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya," tegas AstraZeneca. 

Diyakinkan pula oleh pihak AstraZeneca bahwa vaksin ini telah disetujui di lebih dari 70 negara di seluruh dunia dan termasuk oleh negara-negara muslim.