Bagikan:

GORONTALO - Akibat intensitas hujan yang tinggi mengguyur Gorontalo sejak Senin malam, banjir di Kabupaten Gorontalo yang sebelumnya mulai surut kini kembali meluas.

Selasa siang banjir kembali menerjang enam desa di Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo. Banjir yang terjadi disebabkan jebolnya tanggul di Sungai Alopohu.

Plt Sekda Kabupaten Gorontalo Haris Tome, mengatakan, hujan menyebabkan banjir lagi akibat jebolnya tanggul Sungai Alopohu. Terdapat enam desa di Kecamatan Dungaliyo, yaitu Desa Dungaliyo, Desa Kaliyoso, Desa Panga Daa, dan Desa Duanga, Desa Bongomeme serta Desa Pilolalenga.

Pemerintah Kabupaten Gorontalo, menyebut banjir yang terjadi di Kecamatan Dungaliyo sudah surut hanya menyisakan lumpur di rumah-rumah warga dan di jalan.

Sementara banjir yang disebabkan luapan Danau Limboto, hingga hari ini belum kunjung surut, tercatat ratusan rumah tersebar di enam kecamatan masih terendam banjir.

“Banjir masih di 6 kecamatan, di Batudaa ada tujuh desa, di Telaga Biru 4 desa, Telaga Jaya ada 5 desa, di Tilango ada 7 desa, di Tabongo ada dua desa dan Limboto ada 6 desa,” terang Haris Tome, Rabu 24 Juli.

Dari data BPBD Kabupaten Gorontalo, ratusan rumah dan ribuan jiwa masih terdampak banjir luapan Danau Limboto, dan hingga kini warga terdampak banjir masih berada di posko pengungsian.

Enam kecamatan yang masih terdampak banjir luapan Danau Limboto yakni, Kecamatan Batudaa, Kecamatan Telaga Biru, Kecamatan Telaga Jaya, Kecamatan Tilango, Kecamatan Tabongo, dan Kecamatan Limboto, dengan ketinggian air 30 cm hingga satu meter.