Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenai kemungkinan perundingan dengan Moskow lebih baik daripada menolaknya.

"Secara umum, tentu saja, ini lebih baik daripada pernyataan bahwa setiap kontak dengan pihak Rusia dan dengan kepala negara Rusia dikecualikan," kata juru bicara tersebut, dilansir dari TASS 22 Juli.

Menurutnya, "tentu saja, berbicara dengan satu nada atau lainnya tentang dialog jauh lebih baik daripada berbicara tentang niat untuk bertarung sampai ke Ukraina terakhir,"

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan BBC, Presiden Zelensky mengatakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dimungkinkan, meskipun ada dekret yang berlaku di Ukraina yang melarang pembicaraan semacam itu.

Pada tanggal 15 Juli, Presiden Ukraina juga mengatakan, perwakilan Rusia harus berpartisipasi dalam konferensi kedua mengenai penyelesaian konflik Ukraina.

"Namun, kita belum bisa menilai apa sebenarnya yang ada di balik kata-kata ini (kata-kata Presiden Zelensky tentang kemungkinan negosiasi), rencana konkret apa yang sedang dibicarakan dan tindakan apa yang diambil ke arah ini, jika pembicaraan itu serius," terang Peskov.

Dia menyarankan "di sini kita harus menunggu beberapa tindakan konkret, jika ada.”

Diketahui, Rusia sendiri telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk berunding dengan Ukraina mengenai penyelesaian konflik.

Awal bulan ini, Presiden Putin kembali menegaskan kesiapan dan kesediaan Rusia untuk berunding guna menyelesaikan konflik Ukraina, menyerukan kembali ke Perjanjian Istanbul.

"Rusia, seperti yang Anda ketahui, tidak pernah menolak perundingan damai dan siap untuk melanjutkannya sekarang," kata Presiden Putin.

"Ukrainalah yang menolak perundingan dan melakukannya secara terbuka dan atas instruksi langsung dari London dan Washington," tambahnya, mengutip retorika dari pejabat Ukraina.

Lebih lanjut Presiden Putin mengatakan, Perjanjian Istanbul 2022 masih "di atas meja" dan dapat berfungsi sebagai dasar untuk perundingan damai dengan Ukraina.

Bulan lalu, Presiden Putin mengatakan, Rusia siap untuk merundingkan penyelesaian konflik Ukraina kapan saja, bahkan jika digelar besok, namun ia ingin semua pihak yang terlibat harus mempelajari proposal perdamaiannya.