Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 90 siput darat raksasa Afrika disita oleh kantor Operasi Lapangan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat (AS) di Detroit dari seorang penumpang yang tiba dari Ghana.

Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 30 Juni di Bandara Metropolitan Detroit ketika sejumlah besar siput hidup ditemukan setelah seorang penumpang yang tiba dari Ghana dirujuk untuk pemeriksaan sekunder setelah menyatakan berbagai jenis makanan segar, menurut pernyataan yang dirilis CBP.

“Selama pemeriksaan bagasi, tas anyaman yang diikat dan berbau aneh menarik perhatian para spesialis pertanian,” kata pernyataan itu dilansir dari ABC News, Kamis, 18 Juli.

Di dalam tas terdapat siput darat Afrika raksasa yang panjangnya berkisar antara 3 hingga 6 inci. Sebelum bagasi dibuka, penumpang mulai menyatakan barang terlarang lainnya, seperti kulit sapi dan paprika segar, namun tidak disebutkan mengenai siput tersebut yang dianggap sebagai spesies invasif di AS.

Siput tersebut kemudian diambil dan disuntik mati sebagai cara untuk memastikan mereka tidak memasuki ekosistem dan menyebabkan kerusakan pada pertanian AS, kata para pejabat.

“Siput ini adalah spesies invasif yang dapat berdampak negatif terhadap perekonomian kita,” kata penjabat Direktur Pelabuhan John Nowak.

“Para ahli pertanian kami selalu mewaspadai tanaman, hewan, dan serangga berbahaya,” imbuhnya.

Para pejabat CBP mengatakan meskipun siput darat raksasa Afrika dimaksudkan untuk dikonsumsi, mereka mempunyai nafsu makan yang rakus dan menyebabkan kerusakan tanaman yang besar ketika mereka dilepas ke lingkungan.

“Mereka juga dapat menimbulkan ancaman kesehatan masyarakat bagi manusia,” kata pihak berwenang.

“Siput dapat tumbuh hingga 8 inci dan memakan berbagai macam tanaman, termasuk banyak tanaman yang penting secara ekonomi, dan menyebabkan kerusakan struktural dengan menggunakan plesteran pada rumah untuk memenuhi kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan cangkang,” imbuhnya.