JAKARTA - Badan keamanan Prancis menangkap seorang simpatisan sayap kanan di Prancis timur karena dicurigai merencanakan serangan yang akan terjadi selama Olimpiade Paris, kata Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin.
"Bravo kepada agen Kementerian Dalam Negeri yang menangkap seorang anggota kelompok ultra-kanan, yang dicurigai ingin melakukan tindakan kekerasan selama Olimpiade. Kami akan melanjutkan perjuangan terus-menerus demi keamanan rakyat Prancis," Darmanin lewat X dilansir Reuters, Rabu, 17 Juli
Pemuda dari wilayah Alsace, yang merupakan admin grup Telegram bernama "divisi Arya Prancis" tempat dia melontarkan ancaman terhadap Olimpiade, sedang diperiksa oleh polisi anti-teror, kata harian Prancis Le Parisien sebelumnya.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, seorang tentara ditikam dan dilukai oleh seorang pria bersenjatakan pisau di stasiun kereta api di Paris.
Kabar ini disampaikan menteri dalam negeri, beberapa hari sebelum ibu kota Prancis menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas.
Dilansir Reuters, Selasa, 16 Juli, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan lewat X, penyerang telah ditangkap, sedangkan luka tentara tersebut tidak mengancam nyawa.
Prancis berada dalam status siaga tertinggi. Tentara itu dikerahkan dalam Operasi Sentinelle, unit berkekuatan 3.000 orang yang berpatroli di lokasi-lokasi seperti stasiun kereta api, tempat ibadah, sekolah dan teater.
Awal tahun ini, Perdana Menteri Gabriel Attal menempatkan 3.000 tentara tambahan dalam keadaan siaga di Sentinelle.