JAKARTA - Serangan militan terhadap patroli Angkatan Darat India di Jammu dan Kashmir menewaskan empat tentara, termasuk seorang perwira, kata pihak militer.
Jumlah korban tewas tersebut mencapai 11 orang dari jumlah tentara India yang tewas dalam sejumlah serangan pada tahun ini. Pusat aktivitas militan telah berpindah dalam beberapa tahun terakhir ke wilayah Jammu dari Lembah Kashmir, kata pihak berwenang.
Baku tembak terjadi setelah militan menyergap patroli jalan kaki di hutan distrik Doda pada Senin, 15 Juli malam, kata pejabat militer dilansir Reuters, Selasa, 16 Juli.
Dalam pernyataan, tentara mengatakan mereka telah memindahkan pasukan tambahan ke daerah tersebut, seiring operasi yang terus berlanjut.
India dan Pakistan sama-sama mengklaim wilayah Kashmir di Himalaya, namun menguasai sebagian wilayah tersebut. India menyalahkan Pakistan atas pelatihan, pendanaan dan mendorong militan ke wilayah Kashmirnya melalui garis gencatan senjata, sebuah tuduhan yang dibantah oleh Pakistan.
Serentetan serangan militan bertujuan untuk mengembalikan kekerasan ke tingkat yang terjadi pada dekade sejak 1995, kata kepala polisi di wilayah tersebut, R.R. Swain, kepada wartawan.
“Mereka pasti menemukan celah,” katanya mengacu pada infiltrasi militan ke wilayah tersebut. “Kami akan menghadapinya,” tegas Swain.
BACA JUGA:
Serangan-serangan militan di masa lalu di wilayah yang dikelola India sebagian besar terfokus pada Kashmir yang didominasi Muslim.
Menteri Pertahanan Rajnath Singh menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dalam serangan hari Senin itu.
Serangan serupa di wilayah Jammu telah menewaskan 43 tentara dalam tiga tahun terakhir.