Bagikan:

JAKARTA - Peran orang tua amat penting untuk mencegah dan mengatasi masalah anemia pada anak. Mereka harus mencukupi kebutuhan nutrisi untuk memastikan kesehatan generasi penerus.

“Persiapan orang tua untuk masa depan si kecil perlu mencakup upaya memastikan anak terhindar dari anemia dan stunting dengan mencukup kebutuhan nutrisinya,” kata Iis Istiqomah yang merupakan Direktur Yayasan Aspirasi Muslimah (Yasmina) dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Jumat, 12 Juli.

Adapun Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menujukkan 23,8 persen anak usia 0-4 tahun dan 15,5 persen perempuan remaja usia 15-24 tahun mengalami anemia karena sejumlah faktor seperti kekurangan zat besi. Akibatnya, tumbuh kembang anak bisa terganggu.

“Dengan kesadaran dan peran aktif keluarga, kita dapat mencegah anemia dan memastikan kesehatan generasi penerus,” tegas Iis.

Sementara itu, Ray Wagiu Basrowi yang merupakan Medical Science Director Danone Indonesia mengatakan masalah gizi ini memang menjadi tanggung jawab semua pihak. Tidak terkecuali sektor swasta.

“Kami meneguhkan komitmen dalam mendukung terciptanya keluarga berkualitas melalui aspek nutrisi untuk anak dan keluarga, pencegahan anemia di masyarakat juga aspek perusahaan yang ramah keluarga,” ungkap Ray.

Dia kemudian menjelaskan ada berbagai program yang dihadirkan Danone Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan akses pangan bergizi bagi ibu dn anak. Di antaranya seperti Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting (Tangkas), Komunitas Isi Piringku, Rumah Bunda Sehat, dan Bunda Mengajar.

“Program ini dilakukan penguatan kapasitas kader kesehatan dan peran perempuan dalam membangun kemandirian ekonomi,” tegasnya.

“Keseluruhan program tersebut telah menjangkau lebih dari 8,6 juta penerima manfaat di Indonesia. Selain intervensi di lapangan, kami juga menghadirkan anemia screener untuk mengetahui risiko anemia pada anak yang dapat diakses melalui https://hellosehat.com. Kami berharap upaya ini dapat membantu membangun generasi emas Indonesia,” pungkas Ray.