Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant  menyerukan penyelidikan negara atas kegagalan terkait serangan Hamas 7 Oktober 2023.

Negara kata Gallant, harus menyelidiki dirinya sendiri dan atasannya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Gallant melontarkan pernyataan tersebut pada upacara wisuda perwira militer baru, yang juga dihadiri oleh Netanyahu, yang pemerintahan koalisinya sudah tegang akibat pertikaian.

Penyelidikan negara, katanya, harus obyektif.

“Perlu menyelidiki kita semua, pihak yang mengambil keputusan dan melaksanakannya, pemerintah, militer, dan badan keamanan,” dilansir Reuters, Jumat, 12 Juli.

"Mereka harus menyelidiki saya, Menteri Pertahanan, mereka harus menyelidiki perdana menteri," sambung Gallant disambut sorak-sorai.

Netanyahu telah menolak seruan di masa lalu untuk membentuk penyelidikan negara atas serangan 7 Oktober, yang membuat Israel lengah dan memicu perang di Gaza, dengan mengatakan bahwa pemeriksaan atas apa yang terjadi harus dilakukan setelah perang berakhir.

Hanya pemerintah yang dapat memutuskan untuk membentuk komisi penyelidikan negara, yang mempunyai mandat luas dan temuan-temuan yang dihasilkan mempunyai bobot yang besar. Ketua Mahkamah Agung memilih anggotanya.

Gallant ‘memutuskan’ hubungan dengan Netanyahu sebelumnya.

Tahun lalu, setelah berbulan-bulan terjadi protes nasional terhadap rencana pemerintah untuk membatasi kekuasaan mahkamah agung, Gallant mengatakan rancangan undang-undang yang diusulkan harus dibatalkan, dan memperingatkan perselisihan publik dapat merugikan keamanan nasional.

Netanyahu segera memecatnya, sehingga mendorong puluhan ribu warga Israel turun ke jalan untuk mendukung Gallant. Perdana menteri veteran itu akhirnya mengalah dan Gallant tetap mempertahankan pekerjaannya.

Gallant sejak itu berselisih dengan Netanyahu mengenai strategi Gaza, yang mendorong beberapa anggota partai Likud menyerukan agar dia diberhentikan dari jabatannya.