KENDARI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak enam desa pada tiga kecamatan di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), terdampak banjir dan tanah longsor .
"Enam desa tersebut adalah Desa Awunio, Desa Sawah, dan Sesa Lamotau di Kecamatan Kolono. Kemudian Desa Ambesea dan Laeya di Kecamatan Laeya, serta Desa Lelekaa di Kecamatan Wolasi," kata Kepala Bidang Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Sultra Dedet Ilnary Yusta di Kendari, Antara, Selasa, 9 Juli.
Data tersebut merupakan laporan yang diterima dari BPBD Konawe Selatan sejak 3 Juli 2024. Dedet menjelaskan banjir yang merendam Desa Awunio, Sawah, dan Lamotau di Kecamatan Kolono akibat intensitas curah hujan tinggi yang terjadi pada Rabu, 3 Juli malam hingga Kamis pagi sehingga Kali Sena meluap di daerah itu.
Sementara banjir di Desa Ambesea dan Laeya di Kecamatan Laeya juga akibat intensitas curah hujan yang tinggi sehingga Kali Ambesea meluap dan merendam 80 rumah warga Desa Laeya.
Kemudian hujan juga melanda di Kecamatan Wolasi sejak 3-4 Juli 2024 menyebabkan jalan provinsi yang menghubungkan Kota Kendari dan Punggaluku di Desa Lelekaa terbelah sehingga arus lalu lintas terganggu meski tidak memutuskan jalur transportasi yang menghubungkan ruas jalan tersebut.
"Akibat hujan Lebat menyebabkan tanah jatuh sehingga jalan poros yang menghubungkan Kendari sampai Punggaluku di Desa Lelekaa terbelah memanjang kurang lebih sekitar 4 meter dengan lebar 5 - 45 sentimete," ujarnya.
Dari data yang diterima dari BPBD Konawe Selatan, kata dia, terdapat juga fasilitas umum yang terdampak banjir antara lain satu masjid dan pasar.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca saat ini dan tidak menutup kemungkinan akan terjadinya banjir susulan.
BACA JUGA:
"Kami mengimbau masyarakat agar mengamankan barang berharga, terutama elektronik dan harta benda lainnya ke tempat yang lebih tinggi dan aman," ucap Dedet.