JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika mengungkapkan gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,4 yang terjadi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng) menjadi pertama kali dalam dua dekade terakhir.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika (Stageof) Banjarnegara Hery Susanto Wibowo mengatakan, pihaknya sedang melakukan survei untuk mengetahui dampak gempa M 4,4 yang terjadi pada Minggu 7 Juli, pukul 14.35 WIB tersebut.
"Saat ini, kami masih di lokasi untuk melakukan survei makro untuk mengetahui kerusakan dan survei mikro dengan pengukuran alat nanti," katanya saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jateng, Senin 8 Juli, disitat Antara.
Berdasarkan pantauan Stageof Banjarnegara, Hery menjelaskan gempa darat itu memiliki kedalaman 6 kilometer pada jarak 5 kilometer arah timur laut Batang.
Selama ini, kata dia, gempa tektonik sering kali terjadi di wilayah selatan Batang yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara.
"Itu karena aktivitas tektonik di wilayah Dieng sejak 2023 cukup lumayan, sehingga sering terjadi gempa," tuturnya.
Dia bilang, gempa itu pemicunya aktivitas sesar aktif yang diduga masih rangkaian atau terusan/sayatan dari sesar Baribis-Kendeng.
BACA JUGA:
Hery kemudian mengulas singkat kajian yang dilakukan beberapa ahli dari Pusat Studi Gempa Nasional tahun 2017 (PuSGeN 2017), magnitudo gempa yang berpotensi terjadi di wilayah Batang dan pantai utara (pantura) Jateng bisa mencapai lebih dari 6.
"Potensi atau ancaman gempa itu memang ada, tapi kita semua tidak tahu kapan gempa itu akan terjadi. Seperti di Cianjur (Jawa Barat) itu tidak diketahui ada sesar dan terjadi gempa bumi, apalagi untuk wilayah Batang, Pekalongan, dan sekitarnya itu ada sesar yang memang memiliki potensi gempa, tentunya harus lebih siap lagi," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, dengan mengetahui potensi gempa yang ada di wilayah Batang dan sekitarnya, masyarakat diimbau untuk benar-benar memerhatikan kondisi bangunan agar dapat meminimalisasi risiko ketika kembali terjadi gempa.
Gempa M 4,4 ini hanya memiliki susulan satu kali berkekuatan M 2,2 pada Minggu 7 Juli, pukul 15.30 WIB.
Akibat dari gempa di Batang ini, Hery mengutip data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, puluhan rumah rusak dan empat warga Kelurahan Karangasem Selatan terluka.