JAKARTA - Indonesia Memanggil (IM) 57+ Institute minta Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK untuk jemput bola. Mereka diminta sosok yang dianggap masih dipercaya publik untuk memimpin lembaga tersebut.
"Dengan rendahnya minat pendaftar akibat rendahnya kepercayaan publik terhadap KPK, maka Pansel KPK yang belum mendapatkan kepercayaan publik secara penuh harus dapat membalik persepsi tersebut dengan membuktikan bahwa akan dapat menghasilkan calon berintegritas," kata Ketua IM 57+ Institute, Praswad Nugraha, kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 6 Juli 2024.
"Salah satunya adalah melalui upaya yang tidak biasa, termasuk jemput bola dengan melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh yang dirasa dapat meraih kepercayaan publik," ujar eks pegawai Komisi Antirasuah tersebut.
BACA JUGA:
Hanya saja, pendekatan ini tak bisa dilakukan secara sembarangan. Praswad mengingatkan pentingnya untuk melihat rekam jejak para tokoh yang akan didekati.
"Indikatornya pun jelas mulai dari tidak adanya kasus korupsi sampai dengan memiliki track record yang mampu melakukan transformasi kelembagaan," tuturnya.
Praswad menyebut jemput bola semacam ini bukanlah hal yang harus diharapkan.
"Bahkan, dengan kondisi yang minim pendaftar dan kepercayaan publik turun menjadi suatu kewajiban," ujarnya.
Lebih lanjut, Pansel Capim dan Dewas KPK diminta untuk hati-hati dalam memilih sosok yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jangan sampai ada lagi pimpinan yang melanggar etik hingga membuat kepercayaan publik terhadap lembaga ini kembali melemah.
"Pimpinan KPK terpilih haruslah sosok luar biasa yang akan melakukan pekerjaan yang juga luar biasa untuk minimal mengembalikan kepercayaan publik. Tanpa adanya Pimpinan KPK yang baik maka akan semakin jauh visi tersebut akan tercapai," ungkap Praswad.
Selain itu, Jokowi juga harus punya kemauan untuk menyerahkan nama terbaik kepada DPR RI nanti.
"Apabila tidak mendorong calon yang baik maka akan tercatat dalam sejarah menjadi presiden yang meninggalkan cerita buruk bagi pemberantasan korupsi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pendaftaran Capim dan calon Dewas KPK dibuka selama 20 hari, yaitu pada 26 Juni hingga 15 Juli 2024. Pendaftar harus terlebih dahulu membuat akun di laman https://apel.setneg.go.id/.
Peminat akan melalui proses pendaftaran dan tahapan seleksi lainnya. Kemudian, akan dipilih 10 nama Capim dan 10 nama calon Dewas KPK yang akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo untuk kemudian diteruskan ke DPR.
Terbaru, Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK, M. Yusuf Ateh, mengatakan sudah ada lebih dari 50 orang yang mendaftar. Perinciannya, 40 di antaranya ingin menjadi calon pimpinan.
"Sebanyak 39 (orang mendaftar sebagai, red.) Dewas," kata Ateh saat dikonfirmasi wartawan yang dikutip Sabtu, 6 Juli 2024.