Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Rodney Starmer mengatakan, Inggris telah memilih untuk perubahan dan inilah saatnya bagi partainya untuk mewujudkannya, berbicara setelah memenangkan kursinya di parlemen.

"Malam ini orang-orang di sini dan di seluruh negeri telah berbicara, dan mereka siap untuk perubahan," kata Starmer, melansir Reuters 5 Juli.

"Perubahan dimulai di sini, karena ini adalah demokrasi Anda, komunitas Anda dan masa depan Anda. Anda telah memberikan suara dan sekarang saatnya bagi kami untuk mewujudkannya," tandasnya, dikutip dari CNN.

Exit poll yang dipublikasikan sebelumnya menunjukkan, Partai Buruh memenangkan pemilihan nasional dengan mayoritas yang jelas, menempatkan Starmer di jalur yang tepat untuk mengambil alih jabatan perdana menteri dari Rishi Sunak, mengakhiri 14 tahun pemerintahan yang dipimpin oleh Partai Konservatif.

"Kepada semua orang yang telah berkampanye untuk Partai Buruh dalam pemilu ini, kepada semua orang yang telah memilih kami dan menaruh kepercayaan pada Partai Buruh yang telah berubah - terima kasih," cuitnya di media sosial X.

Starmer tampak berseri-seri saat tiba di tempat penghitungan suara, berpose untuk swafoto dan meluangkan waktu untuk menyapa para pendukung dan aktivis.

Di atas panggung, dia bergabung dengan sejumlah kandidat baru, termasuk satu orang yang berpakaian seperti Elmo, sebuah fitur unik dari demokrasi Inggris.

"Saya berjanji ini: Apakah Anda memilih saya atau tidak, saya akan melayani setiap orang di daerah pemilihan ini," kata Starmer.

Diberitakan sebelumnya, Partai Buruh diprediksi akan merebut 410 dari 650 kursi di parlemen, membalikan capaian mengejutkan partai lima tahun lalu yang mencatat kinerja terburuk sejak 1935. Itu akan memberikan Partai Buruh mayoritas, mengakhiri 14 tahun kepemimpinan Partai Konservatif.

Partai Sunak diperkirakan hanya akan memenangkan 131 kursi, kinerja elektoral terburuk dalam sejarahnya, karena para pemilih menghukum mereka atas krisis biaya hidup, dan ketidakstabilan serta pertikaian internal selama bertahun-tahun, mengakibatkan adanya lima perdana menteri berbeda sejak tahun 2016.

Sisa kursi lainnya diprediksi akan diraih Partai Demokrat Liberal (61 suara), Partai Reformasi Inggris (13).

Kendati demikian, hasil yang diraih diprediksi tidak akan menyamai rekor yang pernah dicapai partai sebelumnya di bawah Tony Blair, ketika meraup 418 kursi di tahun 1997 dan 412 kursi di tahun 2001.

Dalam enam pemilihan umum Inggris terakhir, hanya satu jajak pendapat keluar yang hasilnya salah. Hasil resmi akan menyusul dalam beberapa jam ke depan.