Bagikan:

JAKARTA - Jaksa Agung Slovakia pada Hari Kamis mengatakan, pria yang ditahan terkait penembakan Perdana Menteri Robert Fico akan menghadapi tuntutan atas dakwaan melakukan serangan teroris.

PM Fico sedang dalam pemulihan setelah ditembak empat kali dari jarak dekat, saat ia menyapa para pendukungnya di sebuah pertemuan pemerintah di Kota Handlova, Slovakia tengah pada pertengahan Mei.

Akibatnya, ia harus menjalani operasi selama berjam-jam, sebelum kemudian dinyatakan telah melewati masa krisis dan kondisinya stabil.

Seorang pria yang diidentifikasi oleh jaksa sebagai Juraj C. yang berusia 71 tahun ditahan di tempat setelah serangan tersebut, didakwa dengan percobaan pembunuhan berencana.

"Berdasarkan bukti yang dikumpulkan, tindakan yang dituntut tersebut akan lebih lanjut dikualifikasi secara hukum sebagai kejahatan yang sangat serius berupa serangan teroris," kata Jaksa Agung Maros Zilinka di Facebook pada Hari Kamis, tanpa memberikan rincian lebih lanjut, melansir Reuters 4 Juli.

Serangan itu telah menyoroti polarisasi politik yang mendalam di negara Eropa tengah tersebut.

Menurut dokumen pengadilan, pria yang ditahan itu mengatakan ia ingin melukai perdana menteri, bukan untuk membunuhnya, karena ia tidak setuju dengan kebijakan pemerintah, termasuk membatalkan kantor kejaksaan khusus dan menghentikan bantuan militer negara kepada Ukraina.

Terdakwa, jika terbukti bersalah, dapat menghadapi hukuman penjara seumur hidup berdasarkan klasifikasi baru, menurut hukum pidana Slovakia. Sebelumnya, ia menghadapi hukuman penjara 25 tahun atau seumur hidup.