Bagikan:

JAKARTA-  Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tak sepakat dengan usulan mantan Ketua MPR Amien Rais terkait pemilihan presiden dikembalikan ke MPR. Menurut Zulhas, aturan pemilihan langsung adalah hasil reformasi yang tidak boleh diubah. 

"Jadi kalau saya pemilihan harus langsung rakyat, tidak boleh diubah-ubah karena itulah hasil reformasi, tidak langsung," ujar Zulkifli Hasan di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Juli. 

Kalaupun ada perubahan terhadap aturan pemilu, kata Zulhas, harus melalui kajian mendalam. 

"Minimal kalau ada perubahan harus dilakukan secara hati-hati dan kita kaji secara bertahap," kata Menteri Perdagangan itu. 

Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) periode 1999–2004, Amien Rais, mengusulkan agar MPR kembali diberikan kewenangan untuk memilih presiden dan wakil presiden. 

Sebab saat menjabat sebagai Ketua MPR dulu, Amien pernah menghilangkan kewenangan MPR dalam memilih presiden dan wakil presiden sehingga pemilu yang berjalan saat ini adalah presiden dipilih langsung oleh rakyat.

Pendiri Partai Ummat itu mengatakan, dulu ia berpikir tidak akan mungkin seorang calon presiden melakukan kecurangan dengan membeli suara rakyat yang berjumlah ratusan juta orang. Namun melihat kenyataan dugaan kecurangan Pemilu 2024, dia pun menyesali keputusannya saat menjabat sebagai Ketua MPR.

“Dulu kita mengatakan kalau dipilih langsung atau satu orang satu suara (one man one vote), mana mungkin ada orang mau menyogok 127 juta pemilih, mana mungkin, perlu ratusan triliun. Ternyata mungkin, itu luar biasa,” kata Amien Rais, Rabu, 5 Juni.

Karena itu, Amien memohon maaf atas perhitungan yang agak naif itu. Sehingga kini justru melucuti kekuasaan MPR sebagai sebagai lembaga tertinggi yang memilih presiden dan wakil presiden.

“Jadi, sekarang kalau mau dikembalikan dipilih MPR, mengapa tidak? MPR kan orangnya berpikir, punya pertimbangan. Karena kalau tidak, nanti MPR kurang berbobot,” kata Ketum pertama PAN itu.