JAKARTA - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Mumtaz Rais dinilai punya tujuan yang baik terhadap sang ayah, Amien Rais. Hal ini disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio terkait pernyataan Mumtaz yang keras menyebut bahwa PAN Reformasi buatan ayahnya adalah PAN halusinasi.
Hendri mengatakan pernyataan Mumtaz tersebut bisa saja sebagai langkah meluluhkan hati Amien. Tujuannya, agar dia tidak membuat partai baru dan lebih memilih menikmati demokrasi yang diperjuangkannya lewat PAN yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan.
"Sebetulnya yang disampaikan Mumtaz itu kan dia untuk mencairkan atau untuk meredakan ketegangan kan. Tujuan Mumtaz baik, kemungkinan Amien akan luluh," kata Hendri kepada wartawan, Selasa, 1 September.
Dia juga menilai, pernyataan Mumtaz soal PAN halusinasi itu bukanlah bermaksud untuk melawan sang ayah. Menurut Hendri, Mumtaz paham ada pihak di sekitar ayahnya yang memanfaatkan kerenggangan hubungan Amien Rais dan PAN dengan mengusulkan pendirian partai baru.
Selain itu, Mumtaz dinilai paham jika Amien Rais sebenarnya tak bernafsu untuk mendirikan partai baru bernama PAN Reformasi. "Dia kemungkinan tahu siapa yang bernafsu membuat partai politik baru dan mungkin bukan bapaknya yang bernafsu," ungkapnya.
Lebih lanjut Hendri mengatakan, meski membuat partai adalah hak setiap berpolitik tiap orang termasuk Amien Rais namun hal tersebut sebenarnya tak perlu dilakukan. Dia menyebut, mantan Ketua MPR RI itu sebaiknya islah atau berdamai saja dengan PAN.
Apalagi, Hendri menilai Amien Rais adalah orang yang hebat dan telah berhasil menerapkan demokrasi yang baik di dalam tubuh partai yang didirikannya itu berbeda dengan tokoh politik lainnya. "Kalau tokoh-tokoh lain bikin partai politik, sampai sekarang ketuanya dia," tegasnya.
"Misalnya Prabowo bikin Gerindra, ketuanya dia. Demokrat yang bikin SBY, sekarang ketuanya anaknya. Tapi kalau Amien Rais dia bikin itu PAN satu periode aja dia menjabat setelah itu ya sudah dia kasih orang. Nah, buah demokrasinya PAN ini, ya begini ini. Tapi apa pun buah dari demokrasi PAN, Amien Rais adalah Amien Rais, tokoh PAN," imbuhnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Mumtaz Rais mengaku siap berenang dari Pantai Kapuk, Jakarta hingga ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur jika partai baru besutan sang ayah, Amien Rais yaitu PAN Reformasi dapat terbentuk. Dia bahkan menjuluki partai tersebut dengan PAN Halusinasi.
"Kalau memang PAN Halusinasi (baca: PAN Reformasi) ini sampai beneran terbentuk dan diisi oleh seperempat saja dari anggota dewan kita yang berjumlah sekitar 1500-an, maka saya sebagai KETUA POK DPP penjaga tangguh benteng PAN ini akan berenang dari pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk give away. Persembahan dari saya," kata Mumtaz dalam keterangan tertulisnya.
Dia juga berjanji akan kembali berenang ke Jakarta dari Labuan Bajo jika Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly memberikan Surat Keputusan (SK) pendirian PAN Reformasi tersebut.
Mumtaz mengaku berani bertaruh karena dia yakin PAN Reformasi ini akan lebih dulu bubar sebelum dideklarasikan. Sebab, tak ada satupun tokoh yang masuk dalam jajaran partai yang terbentuk setelah Amien Rais terdepak dari jajaran kepengurusan PAN di bawah Zulkifli Hasan.
"Kenapa? Karena mereka semua sibuk bekerja bukan seperti para pengangguran itu yang luntang-lantung berhalusinasi mau bikin partai," ujarnya.